Lettu Pnb Apriyanto Ismail. (Facebook Joni Apriyanto). |
Sebuah akun dari Joni Apriyanto seorang Dosen Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo di Universitas Negeri Gorontalo mengunggah sosok dari penerbang Apriyanto Ismail.
Dia mendoakan keponakannya selamat dari tragedi nahas jatuhnya pesawat tempur jenis BAE Hawk 109 di Riau.
"Hari ini kami menerima berita yang tidak mengenakkan, musibah jatuhnya pesawat tempur TNI AU di Kampar Riau, pilot Lettu Apriyanto Ismail keponakan tercinta, kebanggaan kami. Mohon doanya semoga Apriyanto Ismail selamat dalam lindun?an Allah SWT. Aamin Ya Robbal Alamiin," tulis Joni Apriyanto baru-baru ini dalam akun Facebooknya.
Seperti yang diketahui pilot Lettu Apriyanto Ismail berhasil selamat karena kursi pelontar atau ejection seat.
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI Fajar Adriyanto yang dikonfirmasi soal jatuhnya pesawat tempur, Senin (15/6/2020), mengatakan saat ini berada di RSAU dr.Soekirman Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Seperti dikutip dari indozone.id, kecelakaan itu terjadi tidak jauh dari runway 36 Landasan Udara Roesmin Nurjadin di Pekanbaru.
Penyebab kecelakaan dan informasi lainnya masih dalam proses investigasi oleh tim TNI AU.
Menurut dia, pesawat yang jatuh merupakan pesawat tempur jenis BAE Hawk 109.
Fajar mengatakan Lettu Pnb Apriyanto Ismail keluar dari pesawat dengan menggunakan kursi lontar.
"Pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat menggunakan ejection seat dan selamat," ujarnya.
Pesawat tempur jenis Hawk 200 itu bernomor registrasi TT-0209. Pesawat jatuh di Kampar, Riau, pukul 08.13 WIB. (***)
Bagikan