Willy Aditya. |
Insiden tersebut terjadi tak berselang lama setelah sebuah helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat (AD) jatuh di Kendal, Jawa Tengah, pada Sabtu (6/6) lalu.
Melihat kedua peristiwa tersebut, Anggota Komisi I DPR, Willy Aditya mendorong Kementerian Pertahanan (Kemenhan) menggelar audit terhadap alutsista yang dimiliki. Hasil audit itu, dapat menjadi dasar bagi DPR untuk menyetujui tambahan anggaran untuk penyediaan alutsista.
"Saya rasa DPR akan menyetujui penambahan anggaran alutsista jika audit komprehensif dilakukan termasuk hasil investigasi terhadap sejumlah kecelakaan alutsista. Jadi, anggaran yang dikeluarkan itu akan punya dasar yang kuat,” ucap politikus Partai Nasdem tersebut seperti dilansir dari jawapos.co.id.
Willy memperkirakan, masih banyak pesawat dan helikopter jenis BAe Hawk 209 dan MI-17 yang dimiliki TNI. Mengantisipasi kecelakaan serupa terjadi di kemudian hari, menurutnya penting untuk dilakukan audit secara komprehensif.
“Maka menemukan penyebab kecelakaan sangat penting dan mendesak. Kalau perlu di-grounded dahulu pesawat dan helikopte dari jenis yang mengalami kecelakaan sampai ada kepastian penyebabnya,” tutur urang awak ini.
Willy menegaskan, DPR akan mendukung Kemenhan dan TNI meminta pertanggungjawaban dari pabrikan, apabila ditemukan unsur gagal produksi. “Ini penting untuk mendudukan posisi Indonesia sebagai konsumen kritis terhadap produk yang dihasilkan pabrikan. Kalau mereka tidak mau bertanggung jawab ya diganti saja dengan produsen yang lebih bertanggung jawab,” kata dia. (***)
Bagikan