"Para peserta PPRA 60 diharapkan dapat mengimplementasikan pemahaman mengenai empat konsensus dasar bangsa, paradigma nasional wawasan nusantara, ketahanan nasional, serta materi yang telah diberikan dalam menjalankan tugas yang bermuara pada pembuatan dan implementasi kebijakan publik,' kata Agus.
Menurut dia, Lemhannas RI menaruh harapan besar kepada seluruh alumni PPRA 60 untuk mampu mengimplementasikan seluruh pengetahuan dan wawasan yang diperoleh selama pendidikan melalui pemahaman dan cara berpikir komprehensif, integral, holistik, dan sistemik.
Agus menyampaikan seperti yang dikatakan oleh Jack Ma, Pendiri Alibaba Group, dalam World Economic Forum keterampilan yang diperlukan di masa depan justru adalah soft skill seperti berpikir independen, sistem nilai, dan kemampuan untuk bekerja sama.
Proses pendidikan, lanjut Agus, merupakan tahap investasi perseorangan dan institusional untuk meningkatkan kualitas pengabdian para alumni dalam institusi yang telah memberikan tugas belajar. Agus menyatakan wisuda sejatinya merupakan awal dari pengabdian.
“Di negara barat, wisuda disebut sebagai “Commencement Day” yang berarti awal dari dharma bakti, dibandingkan dengan nomenklatur “Wisuda” yang sering kita maknakan sebagai akhir masa pendidikan,” jelas Agus.
Agus juga berpesan kepada para alumni peserta PPRA 60 untuk menjadi contoh, teladan, panutan bagi masyarakat dengan pola pikir, pola sikap, dan pola tindak yang konsisten dan selaras dengan konsensus dasar bangsa,.
Kemudian juga meningkatkan kepekaan dan kepedulian terhadap perkembangan kondisi sosial kemasyarakatan di lingkungan masing-masing, serta menjaga nama baik almamater.
Ada pun PPRA 60 ini diikuti 100 peserta dari berbagai latar belakang dan dari negara tetangga. Mereka ditempa selama 7 bulan. Enam di antaranya berasal dari Sumbar yaitu Erinaldi (Kadis Peternakan dan Keswan Sumbar), Zulkenedi Said (parpol), Kol.Laut Fauzi, Kol. Pnrb, Fachrizef, Kol. Pnrb Yostariza dan Kol.Pnrb. Hikmat. (***)
Bagikan