Nasrul Abit dan Indra Catri memperlihatkan surat rekomendasi untuk maju Pilgub Sumbar dari Partai Gerindra.(ist). |
Padang,AnalisaKini.id - Partai Gerindra kian mengokohkan posisinya sebagai partai politik dengan tingkat elektabilitas (keterpilihan) tertinggi di Sumatra Barat (Sumbar).
Hal itu terlihat dari survei yang dilakukan Liberte Institute terkait preferensi pemilih tentang Pra-Pilkada Sumbar selama 29 Juni sampai 7 Juli 2020.
Direktur Eksekutif Liberte Institute Indrayadi, Minggu (9/8/2020) dalam keterangannya menyebutkan, metodologi survei yang dilakukan dalam waktu sepekan itu adalah pengumpulan data di seluruh Kabupaten/kota di Sumbar. Dengan metod multistage random sampling. “Jumlah responden 1.200 dengan margin of error 3 persen dan tingkat kepercayaan hingga 95 persen,” kata Indra.
Indra menyebut, Liberte Institute memiliki sertifikat dari KPU Sumbar sebagai lembaga yang terdaftar melakukan survei Pemilihan Gubernur Sumbar 2020. “Hanya ada dua lembaga saja yang terdaftar, kami dan satunya lagi. Kami melakukan pengumpulan data dengan wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner (daftar pertanyaan tertulis),” katanya yang membagi responden 49,5 persen pria dan 50,5 persen wanita.
Indrayadi mengatakan, dari survei pilihan partai, Gerindra unggul dengan 29,7 persen, disusul Partai Demokrat 14,6 persen, PKS 11,1 persen, Golkar 8,7 persen, PAN 6,2 persen, PDI P 3,5 persen, NasDem 1,6 persen, PKB 1,6 persen, PPP 1,0 persen, Hanura 0,8 persen, Perindo 0,7 persen, PPP 0.4 persen, Garuda 0,2 persen, PSI 0,2 persen, Berkarya 0,0, PKPI 0,0 dan tidak tahu atau tidak menjawab 19,7 persen.
“Posisi Partai Gerindra sangat diminati di berbagai Kabupaten dan Kota di Sumbar akan sangat membantu dalam menjual atau menyosialisasikan calon di tengah lingkungan atau pemilih. Tentunya ini sangat menguntungkan bagi pasangan Nasrul Abit dan Indra Catri (NA-IC),” kata Indra yang juga tengah dan telah melakukan survei di Pasaman Barat, Kota Solok, Tanahdatar dan Kabupaten Agam.
Tingginya angka Gerindra itu juga imbas dari aksi nyata yang dilakukan oleh Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade dan juga seluruh kader Gerindra yang ada di Sumbar dalam menangani covid-19. Andre Rosiade memimpin Gerindra aktif turun ke lapangan dan membantu masyarakat. “Hampir di semua kabupaten/kota, Gerindra memiliki angka tertinggi,” kata Indrayadi lagi.
Katanya, survei yang dilakukan juga sudah menggunakan daftar pilihan secara berpasangan. Hasilnya, Nasrul Abit-Indra Catri (NA-IC) yang diusung Partai Gerindra sudah mendapatkan 33,6 persen, Mulyadi-Ali Mukhni (Demokrat-PAN) 31,1 persen, Mahyeldi-Audy Joinaldy (PKS-PPP) 19,1 persen dan pasangan perseorangan yang kandas di KPU Sumbar, Fakhrizal-Genius 5,1 persen serta Faldo Maldini-Febby Dt Bangso yang sedang berjuang di Koalisi Poros Baru 0,4 persen.
Sedikit berubah posisi, jika pilihan Gubernur-Wagub dijadikan empat pasangan calon, maka Mulyadi-Ali Mukhni unggul dengan 38,6 persen, Nasrul Abit Indra Catri 33,7 persen, Mahyeldi-Audy Joinaldy 19,1 persen dan Fakhrizal-Genius 5,1 persen. Sedangkan tidak tahu atau tidak menjawab tinggal di angka 3,5 persen.
“Namun kalau dalam pertanyaan terbuka atau top of mind untuk calon gubernur saja, angka tertinggi Mulyadi 24,3 persen. Disusul Nasrul Abit 23,2 persen, Mahyeldi 13,8 persen, Fakhrizal 4,4 persen, Shadiq Pasadigoe 3,2 persen, Ali Mukhni 3,2 persen, Fauzi Bahar 2,5 persen dan Indra Catri 2,1 persen,” kata Indrayadi yang juga Kepala Divisi Riste IReS (Indonesian Research and Suvey) ini.
Indra juga membandingkan elektabilitas calon Gubernur pada hasil survei saat ini dengan Oktober 2019. Dari 20 nama yang disodorkan kepada pemilih (pilihan tertutup), katanya, pilihan Gubernur atau elektabilitas Mulyadi berada di angka 30,5 persen, sementara Oktober 2019 sudah 25,9 persen. Sedangkan Nasrul Abit 25,5 persen dari 16,7 persen Oktober 2019. Untuk jagoan PKS, Mahyeldi 17,2 persen (18,9 persen Oktober 2019).
Dari angka itu, katanya, Nasrul Abit mengalami peningkatan yang siginifikan di bandingkan setahun lalu. (***)
Bagikan