Edi Indrizal. |
"Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni yang top disebut Mualim, mempertegas karakter kepemimpinannya yang responsif memperhatikan aspirasi rakyat dan berani dalam mengambil keputusan. Sekaligus ini juga strategis dlm menjaga keunggulan elektabilitas pasangan Mualim pada Pilkada Sumbar 2020," kata pengamat politik Sumbar Edi Indrizal, Sabtu (5/9/2020).
Menurut Edi yang juga Direktur Indikator Politika Sumbar Riau, Jambi dan Kepri ini, bagaimanapun juga realitas politik lokal Sumbar dalam hubungannya dengan pusat, terdapat semacam resistensi terhadap PDIP dan semakin sensitif jika menyinggung soal ideologi. Ini telah sangat jelas berpengaruh pada Pilpres dan Pileg serentak lalu, dan residunya pun hingga kini masih kental tersisa.
"Disayangkan PDIP tampaknya belum juga memahami akar persoalan ini,"sebutnya.
Menurut Edi, jika tetap mempertahankan SK PDIP tersebut di tengah resistensi masyarakat Sumbar, dipastikan berimplikasi kepada dukungan masyarakat kepada Mualim.
Apalagi dari beberapa survei yang dipublis tim Mualim, pasangan ini mendapat dukungan dari masyarakat Sumbar sekaligus mengungguli paslon lain. Dukungan masyarakat Sumbar tersebut tidak terlepas dari rekam jejak dan reputasi sosok Mulyadi yang selama dipercaya menjadi wakil rakyat di Senayan, gigih berjuang untuk pembangunan infrastruktur di Sumbar.
"Masyarakat senang dan menaruh hati kepada Mulyadi karena berbuat nyata untuk Sumbar. Fakta ini sulit dilupakan rakyat, kecuali itu tadi ada hal-hal yang sensitif bagi Sumbar, bisa berbalik arah," kata Edi.
Sebelumnya, pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar Mulyadi – Ali Mukhni mengembalikan surat dukungan dari PDIP. Hal ini menyusul komentar kontroversi yang dilontarkan ketua DPP PDIP, Puan Maharani terkait Sumatera Barat.
“Ya tadi kami sudah sepakati bersama pak Mulyadi, kita mengembalikan SK dukungan dari PDIP, jadi Mulyadi – Ali Mukhni hanya diusung oleh Demokrat dan PAN,” ujar Ali Mukhni, Jumat malam (4/9/2020).
Ali Mukhni mengakui langkah ini diambil karena banyaknya desakan dari masyarakat Sumbar baik yang di ranah maupun yang di rantau yang merasa kecewa dengan pernyataan Puan Maharani.
“Memang banyak tokoh masyarakat Minang yang telpon saya menyampaikan kekecewaan terhadap penyataan mbak Puan,” terangnya.
Kabar pengembalian dukungan dari PDIP ini juga dikonfirmasi oleh Deputi Isu dan Narasi Badan Komunikasi Stategis DPP Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana.
“Saya tadi baru teleponan dengan Cagub Sumbar Mulyadi dan saya sarankan untuk mengembalikan dukungan dari PDIP. Prinsipnya dia setuju dengan saran saya,” tulis Panca di akun Twitternya, Jumat (4/9/2020).(***)
Bagikan