Inilah Gedung Pascha tempat menjalankan usaha prostitusi, gulung tikar karena virus corona. Sumber: Google Maps/Newsflash/mirror.co.uk |
Tempat prostitusi yang bernama Pascha itu, sudah mengajukan kebangkrutan setelah wabah Covid-19 menghancurkan bisnis pemuas syahwat tersebut. Pascha sejauh ini telah menjadi rumah prostitusi terbesar di dunia.
Setiap tahun, gedung tempat usaha prostitusi itu menghasilkan uang jutaan euro. Namun sekarang, tempat itu tidak bisa terus beroperasi. Petugas kebersihan, penata rambut, tukang pijat dan satpam di gedung itu akan diberhentikan.
Seperti dikutip dari tempo. co,
Prostitusi telah dilarang oleh Pemerintah negara bagian North Rhine-Westphalia sejak pandemik virus Corona menyebar di Jerman lima bulan lalu. Dana bantuan dari pemerintah tidak cukup menutup biaya operasional rumah prostitusi itu.
Direktur Pascha, Armin Lobscheid, 64 tahun, mengkritik otoritas setempat karena kurang memberikan kejelasan kapan bisnis prostitusi boleh buka lagi. Pascha sudah menggunakan semua dana cadangannya sebelum akhirnya Lobscheid terpaksa mengajukan petisi ke Pengadilan distrik Kolm pada 1 September kemarin.
“Bisnis kami dihentikan setiap dua minggu. Kami tidak bisa punya perencanaan seperti itu,” kata Lobscheid.
Menurut Lobscheid, menutup rumah-rumah pelacuran mustahil bisa menghentikan prostitusi. Sebaliknya, ini malah mendorong terjadinya prostitusi ilegal yang berbahaya dan bisa menghindari pajak.
Dengan tutupnya Pascha, maka gedung ikonik yang selama ini digunakan pun, statusnya menjadi tak jelas. Lantaran bisnis prostitusi dilarang selama pandemik virus corona, maka kecil kemungkinan usaha-usaha prostitusi lainnya mau mengambil alih gedung itu.(***)
Bagikan