Hj. Nevi Zuairina. |
Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina meminta kepada pemerintah
melalui kementerian UMKM untuk memperkuat sektor UMKM dengan realisasi
bantuan yang sudah direncanakan.
Nevi mengatakan, UMKM merupakan salah satu sektor yang paling terdampak
pandemi Covid-19.
Padahal sektor ini merupakan yang paling banyak
menyerap tenaga kerja sekitar 97 persen dan memberikan kontribusi
terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sekitar 60 persen.
"Para pelaku UMKM ini masyarakatnya rata-rata disiplin dalam menjalankan
usahanya. Ketika mereka mendapat bantuan, akan memberikan usaha dan
upaya terbaik untuk meningkatkan usahanya. Istilahnya, mereka itu
amanah. Jadi konsentrasi untuk mengembalikan keadaan kesehatan ekonomi
usaha mereka mesti digencarkan", tutur Nevi.
Nevi menjelaskan, Sejak program pembiayaan Pembiayaan Ultra Mikro (UMi)
digulirkan pada pertengahan 2017 hingga 27 Mei 2020, Pusat Investasi
Pemerintah (PIP) telah menyalurkan kredit Ultra Mikro (UMi) senilai
Rp6,55 triliun bagi 2 juta lebih pelaku usaha mikro di seluruh provinsi
melalui 3 Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) dan 44 Koperasi/linkage.
Nevi melanjutkan, meskipun pandemi Covid-19 telah berdampak kepada
debitur UMi, sehingga menyebabkan beberapa debitur mengalami kesulitan
sehingga berpengaruh kepada kualitas pembayaran kredit UMi, akan tetapi
kondisi ini tak sampai memunculkan fenomena lonjakan non perfoming loan
(NPL). Catatan PIP tidak ada kredit macet atau bermasalah dalam
pelaksaan program tersebut. Ini menunjukkan betapa para pelaku UMKM ini
disiplin dalam persoalan keuangan.
"Saya sangat menekankan, agar pemerintah memberikan perhatian yang
khusus terhadap UMKM. Sampai dengan awal Juni 2020 ada sebanyak 2.322
koperasi dan 185.184 pelaku usaha UMKM terdampak pandemik Covid-19.
Jumlah ini cukup besar dan bila mampu di tanggulangi, akan memberikan
kontribusi perekonomian nasional", ujar Politisi PKS ini.
Legislator asal Sumatera Barat II ini menerangkan, ia sebagai forum UMKM
se-Sumatera Barat selalu mengkoordinasikan antara pemerintah pusat dan
daerah terutama di Sumbar untuk sinergi memberikan kontribusi kepada
masyarakat pelaku UMKM. Upaya ini ia lakukan karena ia meyakini,
ekonomi kerakyatan ini yang secara perlahan tapi pasti akan mempu
mengurangi angka kemiskinan nasional.
"Saya berharap, agar pelaku UMKM di seluruh Indonesia dapat merasakan
manfaat bantuan yang diberikan Pemerintah, dan sektor UMKM dapat bangkit
untuk memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. Untuk
merealisasikan dengan cepat bantuan pemerintah perlu menyederhanakan
persyaratan tapi memperketat seleksi calon oenerima agar tepat sasaran
merata ke seluruh wilayah Indonesia. Semoga UMKM kembali menjadi
penopang perekonomian rakyat yang dapat memperbesar kontribusi
terhadap PDB Nasional," terangnya. (***)
Bagikan