Ali Mukhni dialog dengan nelayan. |
Padang, AnalisaKini.id-Pasangan Mulyadi-Ali Mukhni (Mualim) sangat dinanti oleh seluruh lapisan masyarakat Sumatera Barat (Sumbar) untuk menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur. Termasuk kelompok nelayan Bungus. Sebab, mereka berharap perubahan nasib yang lebih baik bila kelak jika Mualim memimpin.
Kisman (50), Nelayan Bungus, mengatakan ia dan para Nelayan di Bungus sangat berharap ada perubahan nasib bila Mulyadi-Ali Mukhni kelak memimpin Sumbar. Ia penilaian, para nelayan sangat membutuhkan layanan dengan program Sumbar Agro dan Perikanan yang dicanangkan kandidat nomor urut 1 tersebut.
"Kami mengharapkan perubahan nasib, apalagi Pak Mul dan Pak Ali memperhatikan nasib nelayan kecil seperti kami. Kami ingin agar ekonomi kami membaik," ungkap Kisman.
Pria paruh baya itu juga membahasakan, ia yakin nasib para nelayan bisa jadi lebih baik bila Mulyadi-Ali Mukhni yang memimpin. Program baginya Sumbar Agro dan Perikanan yang akan meningkatkan sarana dan prasarana perikanan, konvesrter kit, dan perahu motor untuk para nelayan akan meningkatkan daya tangkap dan produktivitas para nelayan.
Baginya Mulyadi-Ali Mukhni sangat memahami masalah yang sangat dibutuhkan para nelayan yang tinggal dibungus. Mereka yakin Mualim adalah pemimpin yang sangat dibutuhkan masyarakat Sumbar.
"Pemimpin inilah yang kami terbangun untuk perbaikan nasib kami. Kami berharap pendapatan kami bisa meningkat jika Mulyadi-Ali Mukhni nantinya memimpin Sumbar," ungkap Kisman.
Kisman mengatakan, ia siap untuk mendukung dan memberikan suaranya bersama rekan seprofesinya untuk memenangkan paslon nomer urut satu pada 9 Desember mendatang. Ia pun yakin, pilihannya sudah tepat karena Mualim bukan sosok yang mengumbar janji dalam berkampanye.
Baginya, nasib para nelayan Bungus hanya dapat ditolong bila ada perencanaan yang matang. Ia menilai, jika komitmen pada nelayan sudah diprogramkan akan sulit untuk diingkari. Sebab, keduanya punya sasaran pembangunan yang jelas dan terencana. Inilah yang menjadikan Kisman akan memilih Mualim. (***)