Medan, Aanalisakini.id - Komite II DPD RI lakukan Kunjungan Kerja Ke Provinsi Sumatera Utara, Senin (29/3/2021). Terkait, pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi ke Provinsi Sumatera Utara.
Kungker Komite II DPD RI tersebut dipimpin Yorrys Raweyai, dan melihat langsung perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.
Sei Mangkey merupakan lokasi salah satu program kerja strategis Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral tahun 2021. Seperti pembangunan pipa transmisi dan distribusi gas Dumai – Sei Mangkei.
Dalam kungker itu, membahas terkait dukungan pemerintah seperti keseragaman harga gas di KEK Sei Mangkei.
PT. Unilever Oleochemical Indonesia mendapatkan suplai gas dengan harga $6/mmbtu (million british thermal units), sedangkan tenant lain mendapatkan harga lebih dari $10/mmbtu.
Pada kesempatan itu, Bupati Simalungun, Jopinus Ramli Saragih menyampaikan, pemerintah termasuk masyarakat sangat membutuhkan percepatan pembangunan Sei Mangkei.
"Apabila pembangunan ini cepat terlaksana, maka cepat pula dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan termasuk untuk meningkatkan pendapatan daerah ke depannya," ungkap Jopinus.
Selanjutnya disampaikan Direktur PT. Kawasan Industri Nusantara, Wahyudi Syahrul Ramadhani, selaku pengelola KEK Sei Mangkei untuk akselerasi investasi, dukungan dari pemerintah sangat dibutuhkan agar percepatan dalam dinamika investasi dapat terlaksana.
"Dalam pelaksanaannya, kita sangat mengharapkan dukungan dari pemerintah dan masyarakat," sebutnya.
Di ruang diskusi itu, senator asal Sulawesi Utara, Stefanus B.A.N. Liow, juga menyampaikan sejumlah catatan seperti, harus dicari metode atau upaya dalam rangka sinergitas antar kementerian/lembaga, kementerian daerah, dan seluruh stakeholders.
"Dalam upaya mengatasi berbagai kendala, hambatan, sekaligus upaya-upaya untuk mewujudkan sasaran proyek strategis nasional ini, perlu dukungan semuanya, baik itu Kementrian/lembaga, daerah, dan stakeholders," paparnya.
Ditambahkan Fahira Idris, perlu memperhatikan optimalisasi potensi energi terbarukan di KEK Sei Mangkei, yang telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg) dengan kapasitas 2,4 MW (Mega Watt) dalam kaitannya dengan proses produksi bagi tenant-tenant yang ada di KEK Sei Mangkei.
Seterusnya disampaikan salah seorang senator asal Sumatera Utara selaku tuan rumah pada kunjungan kerja itu, Dedi Iskandar Batubara, terkait aspirasi masyarakat Sumatera Utara.
"Kita berharap ini (pembangunan pipa transmisi dan distribusi gas Dumai – Sei Mangkei-red) bisa segera terwujud, kalau dari Arun sampai dengan Belawan sudah," katanya.
Dedi Iskandar Batubara juga menyinggung, perihal penyerapan tenaga kerja lokal di lokasi proyek strategis nasional KEK Sei Mangkei.
Wakil Ketua Komite II DPD RI, Abdullah Puteh merumuskan inti permasalahan yang dihadapi KEK Sei Mangkei hingga saat ini.
Dalam diskusi itu, Pimpinan rombongan kunjungan kerja Komite II DPD RI, Yorrys Raweyai juga turut memberikan tanggapan bahwa, sebelum semuanya selesai, alangkah pentingnya dibangun Balai Latihan Kerja (BLK). Gunanya, untuk mempersiapkan tenaga kerja sedini mungkin.
"Dengan tersedianya tenaga kerja yang ahli, tentu dapat menjawab permasalahan kebutuhan tenaga kerja di KEK Sei Mangkei nantinya," ucapnya.
Diskusi ini diikuti oleh Bupati Simalungun beserta jajaran, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian BUMN, BPH Migas, SKK Migas, PT Kawasan Industri Nusantara, PT Pertamina Hulu Energi MNK Sumatera Utara, PT Pertamina Power Indonesia, PTPN III (Persero), PT Pelindo I (Persero), dan para pemangku kepentingan lainnya.
Tim Kunker Komite II DPD RI diketuai oleh Yorrys Raweyai (Papua), dan diikuti oleh Anggota Komite II DPD RI yaitu Abdullah Puteh (Aceh), Dedi Iskandar Batubara (Sumatera Utara), Stefanus B.A.N Liow (Sulawesi Utara), Namto Roba (Maluku Utara), Fahira Idris (DKI Jakarta), Emma Yohanna (Sumatera Barat), Andri Prayoga Putra Singkarru (Sulawesi Barat), Mamberob Y. Rumakiek (Papua Barat), Andi Muh. Ihsan (Sulawesi Selatan), dan Aa Oni Suwarman (Jawa Barat). (bis)