 |
| Erinaldi. |
Padang, Analisakini.id-Untuk lebaran tahun ini di Sumbar diperkirakan kebutuhan daging naik 100 persen. Biasanya rata-rata tiap bulan kebutuhan sapi 2.500 ekor, pada lebaran meningkat menjadi 4.000 hingga 5.000 ekor sapi. Tingginya permintaan akan daging ini sudah lazim tiap tahun saat hadapi lebaran Idul Fitri.
"Benar, setiap Lebaran Idul Fitri permintaan akan daging naik, rata-rata mencapai 100 persen. Meski demikian, dari sisi stok kita aman. Jadi tidak begitu berpengaruh kepada harga," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar Erinaldy kepada Singgalang, kemarin di Padang.
Begitu pula untuk Lebaran Idul Fitri tahun ini. Stok masih tersedia walaupun tanpa dukungan sapi impor dari Feedlot di Lampung sehingga tidak perlu dicemaskan, stok langka atau harga daging melambung tinggi.
Dia menyebutkan harga daging di pedagang sekitar Rp120-125 ribu/kg, sedangkan di pengecer/kios akan mencapai Rp130/140 ribu/kg untuk daging premium.
Disebutkan, sebenarnya harga daging saat ini menguntungkan bagi peternak, tetapi di sisi lain masyarakat yang membutuhkan daging sapi kesulitan.
Menurutnya, pemerintah menginginkan harga yang terkendali. Artinya tidak terlalu mahal bagi masyarakat konsumen dan tidak terlalu murah bagi peternak, sehingga terjadi keseimbangan yang mendorong stabilitas ekonomi.
Eri mengatakan pemerintah akan berusaha maksimal mengatur pengendalian harga, dengan memastikan pasokan daging terpenuhi di daerah itu dan rantai distribusinya tidak terganggu.
Diminta juga kepada penjual daging menjual harga sewajarnya dengan tidak mengambil keuntungan berlebihan saat kebutuhan masyarakat meningkat, sebab berpotensi menyebabkan gejolak ekonomi.
Selain di Payakumbuh, peternakan sapi di Sumbar melalui kelompok tani juga terdapat di Kabupaten Solok, Pesisir Selatan, dan Padang Pariaman. Belum termasuk peternakan integrasi dengan kebun sawit di sejumlah daerah. (***)
