Wagub Audy Joinaldy memberikan sambutan. (adpim) |
Padang Pariaman, Analisakini.id-Bisnis ayam petelur di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masih terbuka lebar. Hal ini lantaran konsumsi masyarakat Indonesia per kapita per tahun diyakini masih akan tumbuh.
"Sekarang konsumsi telur masyarakat Indonesia 120 butir per kapita per tahun. Bandingkan dengan konsumsi di Negara Malaysia yang sudah 330 butir per kapita per tahun. Artinya konsumsi telur sangat mungkin akan terus tumbuh," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy saat meresmikan Koperasi Rancak Basamo Kayutanam Peternak Ayam Petelur di Kabun Dotor Kayutanam, Kecamatan 2X11 Kayu Tanam, Padang Pariaman, Rabu (16/6/2021).
Audy Joinaldy yang sebelum menjabat Wakil Gubernur Sumbar bergelut dalam usaha peternakan unggas di Indonesia bagian timur mengatakan, hingga saat ini telur adalah sumber protein hewani yang paling murah per gram, dibandingkan tempe, tahu, ikan apalagi daging.
“Jika pertumbuhan konsumsi telur itu 10 butir saja per kapita per tahun. Maka dibutuhkan 2,1 miliar telur untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Telur juga berpotensi untuk memerangi stunting. Sehingga usaha peternakan ayam telur patut untuk didukung perkembangannya,” ungkapnya.
Dia menjelaskan saat ini Sumbar adalah provinsi peringkat tujuh nasional sebagai daerah populasi ayam peternak terbanyak. Posisi ini berada di bawah Provinsi Sulawesi Selatan dengan populasi ayam sekitar 14 juta-an.
Limapuluh Kota dan Payakumbuh masih menjadi sentra. NamunTanah Datar, Sijunjung dan Padang Pariaman juga mulai tumbuh.
Meski demikian ia mengingatkan agar zonasi dan populasi ayam diatur oleh pemerintah daerah agar produksinya bisa maksimal. Ia juga mendukung penuh para peternak tergabung di dalam koperasi yang memiliki azas kekeluargaan. Dalam koperasi para peternak bisa saling belajar dan menguatkan. Bahkan bisa mendapatkan bantuan.
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur mengatakan, peternakan ayam petelur di daerah itu diharapkan bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi daerah. Saat ini informasi dari para peternak, populasi ayam di daerah itu sudah mencapai 500 ribu ekor. Ia berharap jumlah itu bisa terus tumbuh.
“Kita juga apresiasi para peternak tergabung dalam koperasi yang bertujuan, untuk mensejahterakan anggota dan membantu pemerintah membangun titik perekonomian di daerah,” katanya. (***)