Anggota DPR dari Fraksi PAN, Asli Chaidir serahkan masker kepada Walikota Padang Hendri Septa usai sosialisasi bersama Kementerian PPPA tentang pendewasaan usia perkawinan, Minggu (22/8/2021). (givo) |
Padang, Analisakini.id-Dewasa ini, pendidikan karakter merupakan sebuah harapan untuk meminimalisir efek buruk bagi kemajuan bangsa. Soalnya masalah terbesar yang dihadapi oleh suatu bangsa, termasuk bangsa Indonesia adalah munculnya berbagai macam krisis dan yang menjadi masalah utama adalah krisis moral.
"Fenomena tersebut menyadarkan kita akan pentingnya pendidikan karakter. Pendidikan karakter akan berjalan efektif dan utuh jika melibatkan tiga institusi, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan karakter tidak akan berjalan dengan baik jika mengabaikan salah satu institusi, terutama keluarga," kata Anggota Komisi VIII DPR Asli Chaidir, Minggu (22/8/2021) di Padang.
Di hadapan peserta sosialisasi tentang pendewasaan usia perkawinan keluarga berkualitas, sehat dan bahagia yang diadakan bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Asli mengungkapkan, pendidikan informal dalam keluarga mempunyai peranan penting dalam proses pembentukan karakter seseorang.
Hal itu disebabkan, keluarga merupakan lingkungan tumbuh dan berkembangnya anak sejak usia dini hingga menjadi dewasa. Melalui pendidikan dalam keluargalah karakter seorang anak terbentuk.
Karakter juga dimaknai sebagai cara berfikir dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan Negara.
Asli juga menegaskan faktor pendidikan merupakan faktor penting yang melandasi pendewasaan perkawinann. Pendidikan baik formal maupun informal merupakan salah satu upaya untuk tetap menjaga karakter kebangsaan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.
Sementara itu Walikota Padang Hendri Septa menyebutkan, pendidikan karakter ini tidak akan berhasil dengan baik dan tidak akan berarti apa – apa, apabila keluarga melepaskan tanggung jawab pembentukan karakter hanya kepada sekolah.
"Peran keluarga dalam pendidikan anak teramat besar, keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat, dari keluarga pulalah anak belajar berperilaku dan bersikap sebagai anggota masyarakat yang bermartabat," sebutnya.
Disebutkan peran keluarga memiliki peranan yang penting, agar proses dalam setiap jenjang, jalur, dan jenis pendidikan serta berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung jawab.
Untuk mencapai hal itu, Pemko Padang terus menggencarkan sekaligus menjabarkan dalam berbagai program agar peran keluarga maksimal dalam pembentukan karakter anak. Sehingga apa yang menjadi harapan bersama dan amanat undang-undang terealisasi dengan baik di lapangan.
Dalam sosialisasi yang juga menampilkan narasumber Ki Jal Atri Tanjung (dosen Unitas dan tokoh Muhammadiyah), diserahkan pula masker oleh Asli kepada Pemko yang diterima Walikota Hendri Septa. Masker tersebut berasal dari Kementerian Sosial yang juga mitra Kerja Komisi VIII DPR. (***).