Oleh: Hendri Septa
(Walikota Padang)
Sedih, tetapi kesedihan bukanlah sebuah jalan keluar. Sepanjang dua tahun ini kita di Kota Padang tidak bisa seperti biasanya merayakan peringatan Ulang Tahun Kota yang jatuh tiap tanggal 7 Agustus. Covid-19 yang masih merajalela, membatasi harapan kita untuk bergembira bersama warga kota merayakan hari jadi kota ini.
Dengan segala resiko yang sudah diperhitungkan oleh pemrintah, maka PPKM Level 4 yang tadinya akan berakhir tanggal 4 Agustus, diperpanjang sampai 9 Agustus. Itu pun belum ada jaminan bahwa pembatasan kegiatan masyarakat akan diperpanjang atau diakhiri. Ini sangat tergantung bagaimana perkembangan Covid-19 di Kota Padang.
Kita tentu sangat berharap Kota Padang melakukan relaksasi terhadap pembatasan kegiatan masyarakat yang diatur dalam PPKM. Syaratnya tentu Kota Padang sudah menunjukkan kelandaian kurva Covid-19.
Kita memang memiliki angka tinggi Covid-19. Tetapi menurut saya, itu bukan tiba-tiba saja, atau karena kita abai. Melainkan karena tracing. Kita perlu ‘memburu’ Covid nya melalui tracing agar kita bisa memetakan dimana dan siapa saja yang terpapar. Dengan demikian bisa kita ambil langkah untuk mengisolasinya agar wabah itu tidak terus berkembang.
Cobalah pikir, mana yang lebih baik kurva Covid-19 melandai, tetapi di dalam masyarakat masih banyak Covid-19 itu yang sama sekali tidak terpantau dan tak terawasi, hingga kita tidak bisa mengendalikan persebarannya.
Saya mengucapkan terimakasih kepada tim Satgas Covid-19, Laboratorium FK Unand, dan pihak terkait lainnya yang sudah membantu percepatan pemantauan siapa dan dimana saja serangan Covid-19 terjadi di Kota Padang.
Kita sangat paham kenapa banyak keluhan dari masyarakat terhadap PPKM yang diperpanjang ini. Namun dapat saya jelaskan bahwa tentu saja akan ada dampak ekonomi. Tetapi tentu saja tidak panjang, pemerintah pastilah sudah memperhitungkan dampak-dampak ekonomi itu.
Banyak yang berpikir bahwa karena Covid-19 bisa mati, tetapi karena kelaparan juga bisa mati. Menurut saya itu ungkapan putus asa dan tidak mempertimbangkan hal-hal yang lebih panjang ke masa depan. Covid-19 memang tidak terlihat, tetapi dia nyata adanya. Serangannya sudah kita lihat dan dengar, hampir tiap hari mobil jenazah mengaung membawa korban Covid-19 ke pemakaman. Kita perlu bersabar dan tahan diri sementara waktu, memperbanyak waktu di rumah saja. Alternatif-alternatif baru untuk aktivitas perlu dilakukan untuk bisa bertahan sementara waktu.
Nah, pada peringatan ulang tahun ke-352 kota yang kita cintai ini, saya sangat berharap kepada warga masyarakat untuk senantiasa berpikir jauh ke depan. Inilah hari-hari dimana kesabaran kita diuji. Bagaimana kita semua mencoba untuk memasuki kehidupan baru yang disebut new normal itu. Tadinya kita malas cuci tangan tiap sebentar, kini kita jadi hidup bersih lantaran sering cuci tangan.
Tadinya kita abai dengan masker, kini kita mengenakan masker pada tiap kali dalam keramaian. Bermasker memang banyak dikeluhkan orang, tetapi jika itu satu-satunya cara menghalangi perpindahan droplet yang membawa virus corona, kenapa tidak kita pakai?
Ada kehidupan baru yang juga berubah, kita biasanya bersilaturahmi dengan berjabat tangan, berkumpul rapat, kini harus terbatas. Bukan berarti silaturahim terputus, justru di tengah pandemi Covid-19 ini silaturahim jadi menghangat dan kian erat lantaran ada ada raso sanasib sapanangguangan di antara sesama warga.
Kembali ke Ulang Tahun Kota Padang ke-352. Spirit sanasib sapanangguangan tadi hendaknya menjadi penyemangat kita menjaga kota tercinta ini. Inilah momentum kita untuk melandaikan angka-angka Covid-19.
Momentum ulang tahun kota yang jauh dari kesemarakan pesta-pesta ini hendaklah kita jadikan sebagai hari untuk kita menyusun masa depan kota yang lebih baik. Sebab kalau kita serta merta hanyut dengan pandemi ini, meka hanyut jugalah masa depan.
Ulang tahun di masa pandemi adalah ulang tahun yang tidak ada gegap gempitanya, tetapi di hati kita masing-masing marilah kita perteguh raso sanasib sapanangguangan, solidaritas, saling bertolong-tolongan sesama kita. Antar keluarga, antar kaum, antara perantau dan kampung halaman. Semuanya saling bertolongan, mempercepat melandainya kurva Covid-19 ini.
Insya Allah jika kita semua disiplin dan konsisten menjaga protokol kesehatan, tahun depan kita bisa merayakat Hari Jadi Kota dengan lebih kolosal dan meriah. Selamat Ulang Tahun ke-352, Padang Kota Tercinta, Kota Kita Bersama.(***)