Ilustrasi pelantikan pejabat. |
Padang, Analisakini.id-Senin pagi (31/1/2022) Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, melantik 9 pejabat Pemprov Sumbar di auditorium Istana Gubernur. Mereka semua adalah hasil jobfit dan pejabat Pemprov yang menjabat kini yang mengalami pergeseran.
Mereka yang dilantik tersebut adalah
1. Zainuddin, jabatan baru Kepala Inspektorat, jabatan lama Kepala Bapenda Sumbar
2. Maswar Dedi, jabatan baru Kepala Bapenda, jabatan lama Kepala DPMPTSP
3. Adib Alfikri, jabatan baru Kepala DPMPTSP, jabatan lama Kadis Pendidikan
4. Ary Yuswandi, jabatan baru Kadis Sosial, jabatan lama Kadis Kesehatan
5. Benny Warlis- jabatan baru Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan Kemasyarakatan dan SDM, jabatan lama Asisten II Bidang Kesra Setdaprov Sumbar
6. Wardarusmen -jabatan baru Asisten Perekonomian, jabatan lama Kepala Arsip dan Perpustakaan Sumbar
7. Novrial- jabatan baru Kepala Arsip dan Pustaka Sumbar, jabatan lama Kadis Pariwisata Sumbar
8. Luhur Budianda- jabatan baru Kepala Pariwisata lama Kabiro ADM Pembangunan
9. Hefdi- jabatan baru Kabiro Adm Pembangunan, jabatan lama Kabiro Adm Pimpinan.
Sementara, Gubernur Sumbar, Mahyeldi menyampaikan pesan para pejabat yang dilantik harus bisa berkolaborasi dan bersinergi, baik dengan instansi vertikal maupun SKPD terkait.
"Pejabat struktural harus siap bekerja 24 jam. Tidak boleh lambat dan harus cepat menindaklanjuti kinerja yang ada. Harus bekerja sesuai aturan yang berlaku. Pimpinan harus bisa bekerja tim. Harus tercipta super tim bukan supermen,"kata Mahyeldi.
Disebutkannya, evaluasi kinerja masing-masing pejabat akan dilakukan dalam kurun waktu 6 bulan. Sebab proses mutasi adalah tour of duty untuk peningkatan kapasitas dan SDM ASN.
Mengapa Dikosongkan?
Menariknya dari pelantikan itu, ada duo OPD yang dikosongkan setelah pejabatnya digeser ke OPD lain, yaitu Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Direncanakan dua OPD ini akan dilelang bersamaan dengan Kepala Dinas Nakertrans, Kabiro Adpim, Kabiro Umum dan Kabiro Perekonomian.
Banyak muncul pertanyaan, kenapa Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang dinilai strategis dan punya berat kerja maupun dana banyak pula, dikosongkan
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sebenarnya Adib Alfikri dengan Gubernur Mahyeldi seirama. Apalagi Mahyeldi tahu Adib Alfikri adalah adik kesayangan Irwan Prayitno, Gubernur Sumbar periode 2010-2021. Irwan Prayitno dedengkot PKS dan kini Ketua Dewan Pakar PKS sedang Mahyeldi menjabat Ketua DPW PKS Sumbar. Irwan Prayitno juga pernah jadi guru Mahyeldi. Jadi enggan ganggu Adib, kecuali kinerja tak bagus.
Tetapi yang membuat Adib digeser, masih informasi yang beredar saat para Kabid di Disdik dipanggil untuk menghadap seseorang dari Tim Percepatan Sumbar Madani (TPSM). Katanya untuk bicarakan progul dan sinergitas kerja. Namun dilarang Adib, kalau dipanggil atas nama lembaga, dia sebagai Kadis siap menghadap. Tapi kalau Kabidnya dipanggil secara personal tak dilarang.
Hal ini membuat ada oknum di TPSM geram sehingga sejak itu berkembang opini Adib digeser posisinya. Rencananya di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Isu ini juga menguat di lingkungan internal Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. "Ya menguat Pak Adib di sini, gantikan Pak Wardarusmen yang akan digeser entah kemana," ujar ASN Dinas Kearsipan dan Perpustakaan yang membenar jangan ditulis namanya.
Tapi belakangan, mendengar kabar itu, Adib tak terima. Dia tak mau di Dinas Kearsipan dan Perpustakaan. Hingga jaringan partai PKS bermain hingga akhirnya Adib berlabuh di DPMPTSP.
Tapi ada lagi sumber lain menyebutkan, Kadis Pendidikan kosong, bukan sebatas menggeser Adib, tapi ingin memasukkan sosok yang benar-benar profesional dalam bidang pendidikan. "Bukan desakan TPSM, tapi harapan Gubernur untuk mencari sosok yang pas mengelola pendidikan," kata sumber lain.
Benarkah kabar itu? Entahlah.
Sedangkan Kadis Kesehatan dikosongkan, informasi yang didapat berdasarkan "desakan" dari internal sendiri.
"Kehadiran Pak Ary yang Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) mendapat riak dari internal apalagi yang bergelar dokter. Mereka lebih enjoy dipimpin seorang dokter. Co nan taralah. Hal ini sampai pula ke anggota TPSM" kata sumber lain.
Hal itu juga dibenarkan seorang pejabat di rumah bagonjong. Padahal sambungnya, kinerja Pak Ary bagus.
Direncanakan jabatan ini akan dilelang dan memberi ruang kepada sosok yang berlatar belakang dokter. Ya kita tunggu saja. (***)