Ilustrasi. |
Padang, Analisakini.id-Jabatan kedua yang dilelang adalah Kepala Dinas Kesehatan. Ini adalah OPD strategis dan mengelola dana cukup besar. Siapa yang bakal unggul dan ditetapkan Gubernur Sumbar Mahyeldi?
Untuk Kadis Kesehatan? Ada lima yang lulus seleksi administrasi dan lulus tes pembuatan makalah, akan diumumkan hari ini. Ada dua pejabat eselon II yang ikut yaitu Feri Mulyani Hamid (Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Pemko Padang) dan Edwin Suprayogi (Asisten Administrasi Umum Setdakab Sijunjung).
Kemungkinan yang gol itu antara Feri Mulyani Hamid dan Lila Yanwar (Kepala RSUD Padang Panjang). Nama Feri Mulyani, mantan Kadis Kesehatan Padang, yang juga dekat dengan Mahyeldi, bisa jadi 'tidak dipilih' karena sekali lagi dominasi pejabat Pemko Padang akan disorot publik.
Lagi pula, Lila Yanwar, sebelumnya adalah salah seorang Kabid di Dinas Kesehatan dan punya rekam jejak bagus serta diterima kalangan internal. Dia nyaris jadi Kadis Kesehatan semasa Gubernur dijabat Irwan Prayitno, hingga akhirnya posisi itu dapat oleh Arry Yuswandi.
Dan tradisi dari pejabat eselon II, juga tidak ada di sini. Benar, Rosnini Savitri diangkat menjadi Kadis pada 2006, posisinya saat itu Wakadis Kesehatan. Tiba penggantinya, Merry Yuliesday, jabatan sebelumnya adalah Direktur RSUD Adnaan Payakumbuh.
Begitu pula saat Arry Yuswandi dilantik menjadi Kadis Kesehatan pada 2020, jabatannya adalah Sekretaris Dinas Kesehatan. Makanya, peluang Lila Yanwar cukup besar. Tapi, ini baru perkiraan ya?
Bagaimana posisi Kadis Pendidikan yang juga OPD strategis dan mengelola dana juga besar? Dari empat yang lolos seleksi administrasi, banyak yang memperkirakan yang gol itu Barlius (Kepala BPBD Padang). Jujur kalau diprotret secara objektif dari berbagai sudut seperti pengalaman, rekam jejak terutama dalam bidang pendidikan, Barlius terdepan.
Dari empat yang lulus itu, satu-satunya pejabat eselon II yang lulus seleksi administrasi, juga Barlius. Sebelum Kepala BPBD Padang, dia adalah Kepala Dinas Pendidikan Padang dan lama berkecimpung di dunia pendidikan. Jadi, pejabat Pemko Padang yang bakal menyusul Amasrul, Medi Iswandi dan Andri Yulika. Tapi entahlah, mana tahu kita, saat tiba di tiga besar nanti, walau secara peluang, lebih besar Barlius.
Jabatan lain yang dilelang dan juga strategis bagi kepala daerah dan wakil kepala daerah adalah Kabiro Umum Setdaprov. Menyangkut rumah tangga kepala daerah dan urus perjalanan kepala daerah dan tamu. Intiya, sosok yang menjadi komandan di biro ini adalah orang kepercayaan Gubernur.
Siapa gerangan? Dari empat orang yang dinyatakan lulus seleksi administrasi, semuanya berasal dari internal provinsi, yaitu Budiyarma (Kabid Pengelolaan Barang Milik Daerah BPKAD), Maihendry ( Kabag Administrasi Keuangan dan Aset Biro Umum Setdaprov), Syefdinon (Kabag Rumah Tangga Biro Umum Setdaprov) dan Zulfiar (Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Sumbar).
Untuk saat ini, sebagai Plt. Kepala Biro Umum dijabat oleh Syefdinon setelah pejabat lama Rosail Akhyari digeser menjadi Kabiro Pengadaan Barang dan Jasa Setdaprov Sumbar pada 31 Januari 2021 lalu.
Di kalangan internal Biro Umum dan rumah bagonjong (sebutan kantor Gubernur Sumbar), sudah mengkristal kepada nama Syefdinon. Syefdinon memang diboyong Gubernur Mahyeldi ke rumah bagonjong dari Kabupaten Solok dan dilantik menjadi Kabag Rumah Tangga pada Mei 2021 lalu, usai Lebaran Idul Fitri.
Sekadar diketahui, ajudan Gubernur Mahyeldi, Harves juga diboyong dari Kabupaten Solok pula. Sudah kenal dekat, katanya. Bahkan, santer kabar pula, Syefdinon dekat pula dengan Candra, sespri Gubernur Mahyeldi. Ini cerita orang lho, sambil bagarah, kadang-kadang Syefdinon panggil 'mando' kepada Candra. Wajar, istri Candra sekampung dengan Syefdinon. Sama-sama rang Solok.
Tapi terlepas dari itu semua, yang jelas Kabiro Umum memang harus dijabat orang kepercayaan kepala daerah. Kalau begitu akankah Syefdinon yang di-SK-kan Gubernur menjadi Kabiro Umum Setdaprov Sumbar? Tanyakanlah pada rumput yang bergoyang. Segan kita jawabnya terang benderang. (Effendi/bersambung)