Arcandra Taher beri kuliah umum di Unand. (ist). |
Padang, Analisakini.id- Banyak permasalahan Indonesia yang hanya mampu diselesaikan oleh Indonesia sendiri, salah satunya di bidang teknologi. Hal ini menjadi alasan agar Indonesia terus berinovasi demi mencukupi kebutuhannya sendiri.
Hal tersebut disampaikan Komisaris Utama PT. Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Andalas, Ir. Arcandra Tahar, M.Sc, Ph.D, yang mengisi kuliah umum di Universitas Andalas pada Kamis (6/10/2022) di Ruang Sidang Senat Lantai 4 Kampus Limau Manis.
Dalam pemaparannya dalam materi bertopik “Innovation For Resilience and Growth”, disampaikannya banyak teknologi yang kita butuhkan sendiri tidak bisa dibuat oleh negara lain, bahkan seperti Amerika dan Eropa sekalipun.
“Seperti contohnya, permasalahan besi tower yang sering digergaji dan dicuri di Indonesia. Saya pernah tanyakan pada Amerika, apakah ada teknologi tower anti gergaji? Mereka tidak mengerti, dan bertanya kembali, siapa yang menggergaji? Buat apa? Jadi, permasalahan kita tidak mampu mereka defenisikan, dan tidak ada jawabannya oleh mereka. Tidak ada teknologi tower anti gergaji, dan tidak akan ada,” ujarnya.
Beliau juga memberi contoh kebutuhan teknologi alat pengeruk lumpur dari dasar Danau Maninjau, yang sampai saat ini masih sulit diwujudkan, berkaitan dengan sulitnya medan untuk membangun instalasi di lokasi tersebut.
Meski begitu, beliau menyayangkan bahwa dorongan untuk berinovasi atau bergerak ke arah kemajuan di Indonesia, mengalami berbagai rintangan.
“Di indonesia ini, semua tidak boleh dikerjakan, kecuali yang disuruh. Kalau di Amerika, semua boleh dikerjakan, kecuali yang dilarang. Hal itu membuat masyarakat takut berinovasi, karena harus menunggu peraturan dulu. Segala hal harus berdasarkan peraturan seperti PP atau UU.”
Ditekankannya inovasi bisa diterapkan dari hal yang kecil sekalipun, termasuk inovasi dalam penyelenggaraan perguruan tinggi, seperti di Universitas Andalas. Hal tersebut dimulai dari core goals atau tujuan utama dari setiap organisasi.
“Jika suatu perguruan tinggi memiliki goals untuk dapat mempublikasi jurnal sebanyak-banyaknya di Scopus, maka hanya itu yang akan tercapai. Oleh karena itu, penting untuk kembali ke core goals, seperti Universitas Andalas yang bertujuan ‘untuk kedjajaan bangsa’,” tambahnya.
Selain memberikan kuliah umum, Ir. Arcandra Tahar juga menyempatkan diri berkunjung ke Rumah Sakit Universitas Andalas didampingi oleh direktur utama RS UNAND, Dr.dr. Yevri Zulfiqar, Sp.B, Sp.U (K). (wy)