Padang, Analisakini.id-Tantangan bangsa Indonesia hari ini dan ke depannya, akan berat. Seiring pula dengan pengaruh global dan era digital yang memang tidak bisa dihentikan. Yang bisa dilakukan hanya dengan memfilternya.
"Kehadiran lembaga pendidikan Islam seperti madrasah dan pondok pesantren (pompes) diharapkan mampu menjawab tantangan itu. Sejauh ini mampu dihadapi dan kedepan mesti lebih mampu lagi. Kita optimis, mengingat eksistensi madrasah dan ponpes kian tampak," kata Anggota Komisi VIII DPR, H. Mhd Asli Chaidir dalam kegiatan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi) di Padang, Minggu (9/10/2022).
Karena eksistensi kian nampak, makanya politisi PAN ini terus memperjuangkannya di pusat, agar madrasah dan ponpes di Sumbar, khususnya yang swasta terus berbenah dan melengkapi sarana dan prasarananya agar proses belajar mengajar terlaksana sesuai harapan.
Tak jauh beda, Kakanwil Kemenag Sumbar H. Helmi juga mengatakan hal senada. Bahkan madrasah dan ponpes ini telah menjadi rebutan masyarakat untuk dijadikan tempat mendidik anak - anak mereka. Hal ini terjadi karena lembaga pendidikan Islam dipercaya dapat memberikan solusi terhadap permasalahan di era revolusi industri 4.0.
"Saat ini, madrasah dan ponpes tidak lagi menjaring tetapi menyaring siswa atau santri karena para wali murid mempercayai madrasah dan pondok pesantren telah terbukti memberikan solusi terkait permasalahan di zaman ini," katanya.
Disebutkan, ada beberapa tantangan yang ditemui di era revolusi Industri 4.0, di antaranya meningkatnya kekerasan dan kriminalitas, menyebarnya narkoba, judi, minuman keras, pelacuran, meluasnya pornografi dan porno aksi serta kehidupan yang semakin materialistis dan hedonis.
Selain itu, kondisi yang harus diwaspadai bersama adalah melemahnya akidah dan muamalah, melemahnya keteladanan dan suasana agamis maka melalui pendidikan agama Islam, Kementerian Agama telah berupaya menjawab tantangan ini dengan mengembangkan diversivikasi keunggulan madrasah dan pondok pesantren.
Menurut dia, untuk menjawab tantangan di era revolusi Industri 4.0, Kementerian Agama telah mengembangkan madrasah/ pondok pesantren yang memiliki keunggulan seperti madrasah akademik, madrasah program keagamaan, madrasah plus keterampilan dan madrasah riset.
Narasumber lain yang ditampilkan adalah anggota DPRD Sumbar Maigus Nasir, akademisi Universitas Taman Siswa Ki Jal Atri MH. Tokoh muda yang juga pengusaha handal Morydean Asli Chaidir juga hadir sekaligus memberikan pemikiran terkait pemuda dan era digital.
Sedangkan Kakan Kemenag Padang H Edy Oktafiandi dalam laporannya mengatakan tujuan diselenggarakan Ngopi ini adalah untuk memberikan wawasan terkait perkembangan pendidikan Islam dan membahas isu-isu terkini tentang kualitas pendidikan Islam
Ikut menghadiri kegiatan ini Walikota Padang diwakili Staf Ahli Habibul Fuadi, Kasubag, Kasi-Kasi dilingkungan Kankemenag Kota Padang dan diikuti 100 peserta yang terdiri dari Kepala Madrasah, Kepala RA, Pimpinan Pondok Pesantren, perwakilan dari SMP, Ketua KKG PAI, MGMP PAI, AGPAI, Kepala TPQ dan MDT se-Kota Padang. (ef)