Oleh
Heri Susanto
(Pegawai pada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Bukittinggi)
Organisasi yang hebat tentunya memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang hebat pula. Keberlangsungan organisasi sangat tergantung pada kualitas dan produktivitas SDMnya. Untuk meningkatkan kualitas SDM dalam organisasi maka diperlukan adanya pelatihan dan pengembangan SDM. Salah satu bentuk pelatihan yang secara umum diselenggarakan oleh organisasi ataupun instansi adalah melalui capacity building.
Capacity building dapat diartikan sebagai proses atau kegiatan untuk meningkatkan, memperbaiki kemampuan seseorang, kelompok, organisasi untuk mencapai tujuan atau hasil yang lebih baik. Kemampuan tersebut dapat berupa pengetahuan, keterampilan (skills), sikap (attitude), dan perilaku (behaviour).
Salah satu hal yang melatarbelakangi perlunya capacity building adalah adanya tuntutan agar organisasi harus mampu berkembang dan cepat beradaptasi dengan perubahan lingkungan sekitarnya. Untuk itu perlu adanya penguatan internal organisasi dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia. Sehingga SDM yang dimiliki mempunyai kapasitas yang selaras dengan pencapaian tujuan dan perkembangan organisasi.
Pengembangan kapasitas seperti apakah yang harus dilakukan bagi organisasi? Tentunya harus sejalan dengan visi, misi, dan juga tugas fungsi organisasi. Secara umum tujuan pengembangan kapasitas SDM adalah untuk meningkatkan kemampuan rasa percaya diri pegawai dalam bekerja, meningkatkan motivasi dalam rangka mencapai target dan prestasi kerja, meningkatkan kemampuan bekerja sama dalam teamwork, meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi, serta meningkatkan pelayanan yang jauh lebih baik. Tidak hanya itu, kemampuan dalam memimpin, berpikir kreatif untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan juga hal yang mutlak diperlukan oleh setiap pegawai.
Sejalan dengan hal tersebut, KPPN Bukittinggi menyelenggarakan kegiatan capacity building dengan tag line KPPN Bukittinggi Luhak Nan Tigo, Happy Enjoy Fokus. Bekerja harus happy, melaksanakan rutinitas pekerjaan dan menyelesaikan tugas/ pekerjaan dengan rasa senang. Bekerja juga harus enjoy, hal ini berarti kita menikmati setiap langkah/proses tahapan pekerjaan dan juga tidak lupa menikmati hasilnya. Bekerja juga fokus, berarti kita harus fokus dalam menyelesaikan pekerjaan agar hasil yang dicapai sesuai target yang diinginkan baik secara individu maupun organisasi.
Kegiatan capacity building yang dilaksanakan dikemas dalam permainan secara santai dan menyenangkan. Hal ini untuk melepas ketegangan dan juga kebosanan yang dirasakan pegawai yang telah disibukkan dengan rutinitas pekerjaan dan kaku dalam situasi formal. Setiap permainan memiliki makna dan pesan tersendiri dalam peningkatan kompetensi SDM. Diantaranya adalah untuk melatih kecermatan, kesigapan, kekompakan, dan kerja sama dalam tim. Selain itu, setiap peserta juga dituntut untuk fokus dan berpikir cepat dalam menyelesaikan setiap misi dalam permainan. Tentunya hal ini akan merangsang kreativitas dan memompa semangat kebersamaan dalam satu team work.
Kegiatan pelatihan lain yang diselenggarakan dalam capacity building tersebut juga meliputi cara pemberian pelayanan terhadap stakeholders. Sebagai organisasi yang menyelenggarakan pelayanan publik, tentunya kepuasan stakeholders merupakan tujuan utama dalam pemberian pelayanan. Tidak sekedar pelayanan prima dalam artian umum, namun pelayanan yang melampaui ekspektasi stakeholders.
Kompetensi terkait dengan pelayanan tidak hanya harus dimiliki oleh petugas front office, namun juga seluruh pegawai. Petugas back office sebagai unit supporting juga harus memiliki kemampuan tersebut. Bagaimana mungkin layanan eksternal dapat berjalan baik, jika layanan dalam internal organisasi tidak memuaskan. Selain itu, tingkat perputaran/ rotasi pegawai dalam organisasi yang cukup tinggi, memaksa setiap pegawai harus memiliki bekal kemampuan dan kompetensi yang memadai baik sebagai petugas front office maupun back office.
Pelatihan SDM seperti diatas dapat membentuk pegawai yang berkualitas, memiliki keterampilan, kemampuan kerja dan tentunya loyalitas pada organisasi. SDM yang berkualitas akan meningkatkan kinerja, membantu pengembangan dan pencapaian tujuan organisasi.
Pelatihan tersebut haruslah dilaksanakan secara kontinu dan berkelanjutan. Karena perkembangan lingkungan baik sosial budaya, ilmu pengetahuan, digitalisasi seluruh aspek akan memerlukan penyesuaian keterampilan, keahlian, dan cara-cara baru dalam bekerja secara efisien dan efektif. Dan sumber daya manusia yang merupakan aset paling penting dalam suatu organisasi karena merupakan kekuatan yang mengarahkan organisasi serta mempertahankan dan mengembangkan organisasi dalam berbagai tuntutan masyarakat dan zaman. (***)