Ketua Komite Pemilihan Rektor Unidha Prof. Busyra Azheri (paling kiri) memberikan keterangan pers dan dihadiri panpel lain Prof. Safni dan Rektor Unidha Prof. Deddy Prima Putra. (ist). |
Padang, Analisakini.id-Panitia Pemilihan Rektor Universitas Dharma Andalas (Unidha) membuka kran untuk alumni menjadi rektor di perguruan tinggi swasta rasa negeri ini.
Kali ini tidak saja untuk alumni Universitas Andalas (Unand), tapi juga boleh dari alumni Unidha dan STIE Dharma Andalas. Alumni di sini, tidak saja yang menamatkan D3 atau SI saja, tapi yang lulusan S2 dan S3 meski D3 atau S1-nya tidak di Unand, Unidha maupun STIE Dharma Andalas.
"Untuk jabatan rektor Unidha periode 2023-2027, diperluas ruangnya. Bahkan yang tidak dosen pun bisa, asalkan dari alumni sendiri dan berpengalaman dalam manajemen perguruan tinggi," kata Ketua Komite Pemilihan Rektor Unidha, Prof. Busyra Azheri kepada wartawan kemarin di Padang.
Busyra yang didampingi Rektor Unidha Prof. Deddy Prima Putra dan panitia lainnya, Prof. Syafni, menjelaskan, proses pemilihan sendiri sudah diawali sejak 16 Februari 2023 dengan tahapan unggah berkas pendaftaran. Tahap ini ditutup pada 27 Februari 2023.
"Kita mengundang akademisi alumni terbaik Unand, Unidha dan STIE Dharma Andalas untuk membangun pendidikan tinggi dengan memimpin Unidha. Apalagi tantangan dunia perguruan tinggi ke depan, makin sengit dan sangat kompetitif. Jadi butuh figur yang mumpuni untuk kemajuan Unidha," terang Busyra.
Ditambahkan Prof. Safni, Unidha adalah universitas yang didirikan dan dibina langsung oleh Ikatan Alumni Universitas Andalas.. Telah ikut pula berpartisipasi secara aktif dalam membantu program pemerintah dalam memajukan pengembangan sumber daya manusia di bidang pendidikan.
"Para dosennya adalah dosen Unand yang sarat pengalaman. Tak heran, banyak alumni Unidha menyebut kuliah di Unidha, walau berstatus swasta tapi rasanya negeri. Dan ini memang menjadi komitmen para pendiri sampai pengelola Unidha sehingga Unidha laris manis dikejar para calon mahasiswa," tambah Safni, S2 dan S3nya lulusan Jepang dan juga mengajar di Unidha.
Dijelaskan Busyra, seseorang untuk dapat diusulkan dan dipilih sebagai Rektor, harus memenuhi persyaratan antara lain, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat jasmani, berusia paling tinggi 65 (enam puluh lima) tahun pada saat pendaftaran, memiliki pengalaman manajerial di lingkungan perguruan tinggi paling rendah sebagai Ketua Jurusan/Bagian/Departemen/Program Studi paling sedikit 2 (dua) tahun dalam rentang satu periode masa jabatan.
Selanjutnya, pernyataa kesediaan sebagai calon rektor, bersedia untuk melepaskan jabatan rangkap yang penuh waktu, baik di dalam maupun di luar lingkungan Yayasan Pendidikan/ Universitas Dharma Andalas, apabila diangkat sebagai Rektor, tidak sedang menjalani hukuman disiplin tingkat sedang atau berat, tidak pernah melakukan perbuatan tercela. mendapat izin dari pimpinan instansi yang bersangkutan dan tidak pernah melakukan plagiat.
Tim scedul pemilihan rektor, usai setelah diunggah berkas pencalonan, pada 28 Februari pengumuman hasil administrasi, lalu pada 4 Maret penyampaian visi dan misi di hadapan komite dan senat Unidha, 6 Maret melaporkan secara tertulis hasil penjaringa calon rektor ke Yayasan Pendidikan Dharma Andalas. 18 Maret penetapan Rektor Unidha oleh Yayasan Pendidikan Dharma Andalas. (ef)