Wagub Audy Joinaldy didampingi Kadisnakertrans Nizam Ul Muluk meninjau stand bursa kerja. (ist). |
Padang, Analisakini.id-Kunjungilah kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumatra Barat di jalan Ujung Gurun no 7 Padang. Soalnya di sana dibuka bursa kerja selama dua hari Rabu dan Kamis (8-9/3). Ada 2.000-an lowongan pekerjaan tersedia dari 55 perusahaan.
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy saat membuka bursa kerja itu mengatakan Sumbar tingkat kemiskinannya paling rendah no 6 di Indonesia, tapi tingkat penganggurannya justru tinggi.
Wagub Audy Joinaldy memberikan sambutan. |
“Terutama Padang tingkat pengangguran tinggi hingga 13 persen. Jadi saya diskusi dengan BPS. Kata mereka salah satunya karena sangat banyaknya perguruan tinggi di Sumbar.
Lulusan perguruan tinggi yang banyak setiap tahun itulah yang dihitung sebagai penyumbang tingkat pengangguran di Sumbar meskipun domisilinya bukan di Padang.
Selain juga banyaknya pengangguran dan kemiskinan karena mindset, sudah kurang sekarang yang mau jadi juragan. Kata Pak JK minimal kita butuh 4 persen pengusaha, tapi sekarang baru 2 persen.
"Nah mindset generasi muda kita ini juga harus diubah bagaimana agar bisa menjadi pengusaha, menciptakan lapangan kerja, agar pengangguran bisa berkurang,” katanya.
Kepala Disnakertrans Sumbar Nizam Ul Muluk mengatakan, selain mendaftar langsung para pencari kerja juga bisa mendaftar melalui sarana online yang telah disediakan.
Dikatakannya lagi, pelaksanaan bursa kerja ini menjadi sarana bertemunya perusahaan dengan pencari kerja sehingga diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dan mengurangi pengangguran.
Kadisnakertrans Nizam Ul Muluk melaporkan kegiatan bursa kerja. |
Dikatakan Nizam saat ini jumlah pengangguran di Sumbar sebanyak 180.011 orang, presentasenya 6,28 persen pada 2022 atau turun 0,24 poin dibandingkan periode yang sama pada 2021.
Disnakertrans Sumbar dikatakannya konsisten melaksanakan program-program untuk mengatasi jumlah pengangguran. Selain bursa kerja juga memberikan keterampilan di Balai Latihan Kerja.
“Kemudian ada juga program pemagangan baik ke dalam dan luar negeri. Untuk di dalam negeri pada tahun 2022 ada sebanyak 380 orang, setelah magang 6 bulan sebanyak 197 diterima jadi pegawai tetap.
Sementara itu untuk pemagangan ke luar negeri diantaranya ke negara Malaysia dan Jepang. Pada tahun 2022 lalu kita kirimlan sebanyak 115 orang magang ke Jepang.Ada juga ke Korea tapi terkendala bahasa.
Pemagangan di Jepang jika dianggap kompeten oleh perusahaan di sana maka bisa diterima sebagai pekerja tetap dengan gaji minimal Rp40 juta. Program magang ke Jepang ini banyak peminatnya,” katanya.
Sedangkan pada tahun ini juga sudah dikirmkan juga sebanyak 182 orang program magang ke Malaysia dan 32 orang ke Jepang untuk lulusan SMA/sederajat dan sarjana.
“Tetapi sekarang kebanyakan yang ikut magang kerja itu perempuan, baik itu ke Malaysia maupun Jepang. Padahal di Minang, ada pepatah anak bujang yang merantau,” ujarnya.
Dikatakannya dengan berbagai program tersebut diharapkan setidaknya bisa menyerap tenaga kerja yang ada dan mengurangi jumlah pengangguran di Sumbar.
“Setiap tahun saja lulusan sarjana di Sumbar bisa mencapai 50 ribu orang. Jumlah yang sangat luar biasa besar dan tidak sebanding sebenarnya dengan tenaga kerja yang diserap,” katanya.
Oleh karena itu ia mengimbau agar para pencari kerja membekali diri mereka dengan keterampilan dan sertifikat kompetensi yang mampu membuat posisi tawar mereka lebih tinggi.
Para pencaker juga diminta untuk gerak cepat memanfaatkan momentum bursa kerja ini karena hanya berlangsung dua hari. Berbagai perusahaan, hotel, perbankan, perkebunan, ikut ambil bagian. (*/ef)