arrow_upward

Fraksi-Fraksi di DPRD Sumbar Sampaikan Pandangan Umum Tentang APBD Perubahan Tahun 2024

Kamis, 01 Agustus 2024 : 18.55

 

Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Syafar pimpin sidang paripurna penyampaian pandangan fraksi-fraksi tentang APBD Perubahan 2024 di Ruang Sidang Utama, Kamis (1/8/2024). (humasdprdsb) 

PADANG, ANALISAKINI.ID--Fraksi-Fraksi di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat sampaikan pandangan umum tentang rancangan APBD Perubahan Tahun 2024 dalam rapat paripurna, Kamis (1/8/2024) di gedung dewan setempat. 

Paripurna dipimpin Wakil Ketua DPRD Sumbar, Irsyad Safar, didampingi Wakil Ketua Suwirpen Suib dan Sekwan Raflis. Dari Pemprov dihadiri Wagub Audy Joinaldy beserta sejumlah pimpinan OPD.

Irsyad mengatakan, dari rancangan perubahan APBD yang disampaikan gubernur pada DPRD, secara umum telah sesuai dengan Perubahan KUA dan PPAS Tahun 2024 yang telah disepakati, yakni  proyeksi pendapatan sebesar Rp6,8 triliun dan belanja daerah Rp7,03 triliun.

"Namun demikian, proyeksi pendapatan dan alokasi belanja yang diusulkan dalam Ranperda Perubahan APBD Tahun 2024, masih bersifat tentatif dan perlu didalami kembali dalam pembahasan nanti," ujar Irsyad. 

Politisi PKS ini melanjutkan, sesuai tahapan pembahasan, terkait penyusunan APBD perubahan, Fraksi-Fraksi menyampaikan pandangan umum yang berisikan pandangan, tanggapan, masukan dan saran. 

Juru Fraksi Gerindra, Mario Syahjohan mengatakan, pendapatan daerah dalam APBD Perubahan mengalami peningkatan sebesar 4,42 persen dari APBD awal sebesar RP 6,586 Triliun menjadi Rp 6,877 triliun. "Namun bagi Fraksi Gerindra, angka ini masih kalah jauh dan belum sesuai target yang telah dituangkan dalam RPJMD, dimana angkanya pada tahun 2024 dituliskan diatas Rp 7 Triliun rupiah," ujarnya.

Lalu, juru bicara Fraksi PKS, Nurfirmanwansyah menyampaikan, ditinjau dari kondisi umum pendapatan daerah pada semester I ini terlihat cukup signifikan. Progres capaian pendapatan daerah, baik dari PAD yang baru terealisasi sebesar 43,2 persen, pendapatan transfer, 48,48 persen  untuk Pendapatan lain-lain daerah yang sah 2,95 persen. 

"Kami menilai perlu Langkah pemprov dalam memenuhi target realisasi pendapatan di semester II ini," ujar Nurfirmanwansyah. 

Fraksi PKS juga mendorong agar program-program yang menjadi urusan pelayanan dasar, non pelayanan dasar agar dapat dilaksanakan seoptimal mungkin. Terutama fokus kepada renovasi fasilitas umum yang terdampak bencana walaupun semenjak 11 Mei 2024 kemacetan di jalan Padang Lua. 

Juru bicara Fraksi Demokrat, Aida, mengatakan, Demokrat mengapresiasi proyeksi rencana kenaikan PAD hal ini sesuai dengan prinsip pendapatan, yakni pemerintah harus menggali sumber pendapatan secara luas. 

"Fraksi Demokrat berharap lembaga terkait yang mengelola pendapatan dapat menggali sumber-sumber pendapatan baru yang tidak bertentangan dengan peraturan yang berlaku," ujarnya. 

 

Selain itu, lanjut Aida, dalam upaya mengoptimalisasi pajak dan retribusi daerah, Pemprov perlu melakukan pemetaan dan basis data sehingga bisa memiliki data yang akurat dan terkini. 

Kemudian, juru bicara Fraksi PAN, Muzli M. Nur mengatakan, Tahun 2024  adalah tahun ke 4 dalam merealisasikan pencapaian target-target dan indikator yang telah dicanangkan RPJMD. Maka dari itu, Fraksi PAN meminta penjelasan Pemprov tentang pencapaian terhadap indikator-indikator kinerja anggaran.

Selain itu, lebih spesifik Fraksi PAN juga meminta penjelasan tentang target kontribusi pertumbuhan sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi Sumbar Tahun 2024 terhadap  inflasi yang cukup tinggi menjadi urutan ke 2 di Indonesia.

"Hal ini menjadi penting bagi kami Fraksi PAN, karena pertanian merupakan sektor yang paling besar menampung kehidupan masyarakat yang oleh karena sektor ini tentunya mesti menjadi perhatian utama, " ujar Muzli. 

Juru bicara Fraksi Golkar Sitti Izzati Azis menyampaikan keprihatinan fraksi tersebut terhadap Nota pengantar gubernur terkait rancangan APBD perubahan Tahun 2024. Hal ini dikarenakan kualitasnya jauh menurun dibanding nota-nota pengantar sebelumnya. 

"Pada nota pengantar gubernur ini tidak ada penjelasan tentang mengapa terjadi kenaikan atau penurunan pendapatan serta belanja. Sehingga terkesan seolah nota pengantar ini hanya asal jadi sekedar untuk memenuhi persyaratan penyusunan APBD," ujar Sitti. 

Kemudian, Ketua Fraksi PDIP-PKB, Albert Hendra Lukman mengatakan laporan  semester pada kondisi Pendapatan Daerah yang baru tercapai sekitar 43,25 persen. sementara pada Perubahan APBD Tahun Anggaran 2024 ini akan dinaikan 4,42 persen. 

Fraksi PDI Perjuangan dan PKB ini cukup mengkhawatirkan dan meminta Pemprov memberikan penjelasan apa yang menjadi kendala yang seharusnya pada Semester 1 sudah melebihi tercapai 50 persen. Apalagi mengingat ketergantungan pembangunan daerah yang sangat besar pada PAD.

Selain itu Fraksi PDIP PKB juga mempertanyakan tahun ini terjadi defisit sebesar Rp160 miliar.  Fraksi ini mempertanyakan kenapa tetap terjadi defisit sebesar ini, apakah karena tidak optimalnya Pemprov Sumbar dalam melaksanakan tugas untuk mengamankan APBD Tahun Anggaran 2024? 

Juru bicara Fraksi PPP Nasdem, Daswipetra mengatakan fraksi tersebut sangat menyayangkan terjadinya difisit yang begitu besar pada Perubahan APBD Tahun 2024. 

Hal ini dinilai harus menjadi catatan penting bagi TAPD dan OPD, bahwa dalam penyusunan dan perencanaan anggaran harus benar-benar terukur dan dan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Dengan begitu  tidak terjadi lagi difisit anggaran. 

"Pemerintah daerah harus menjadikan kejadian ini sebagai pembelajaran agar hal ini tidak lagi terjadi di kemudian hari. Untuk mengatasi masalah ini apa yang akan dilakukan Pemprov Sumbar?" tanyanya.  

Kemudian, Fraksi PPP-NasDem meminta Pemprov untuk segera melaksanakan kegiatan yang sudah di rencanakan dan sudah anggarkan pada APBD Murni Tahun 2024 yang lalu. 

 

"Hal ini karna kami melihat masih banyak kegiatan pada OPD-OPD tertentu yang kegiatannya masih banyak yang belum dilaksanakan, bahkan masih ada yang belum selesai perencanaannya," ujarnya. 

Wakil Ketua DPRD Sumbar, Irsyad Safar mengatakan cukup banyak pertanyaan dan tanggapan yang diberikan  terkait dengan pendapatan dan belanja daerah yang diusulkan dalam Ranperda Perubahan APBD Tahun 2024.

Sesuai dengan tahapan pembahasan, terhadap pertanyaan dan tanggapan yang disampaikan oleh Fraksi-Fraksi tersebut, akan diberikan pula jawabannya oleh Kepala Daerah. (n-r)

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved