PARIAMAN, ANALISAKINI.ID--Pemilihan kepala daerah (Pilkada)
2024 yang dilaksanakan serentak, tak lama lagi. Berbagai persiapan, perlu
dioptimalkan.
Terkait itu,
Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar),
memonitor kesiapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Pariaman, Selasa (6/8/2024. Dari
kunjungan tersebut terungkap KPU Kota Pariaman kekurangan anggaran dan
berdampak terhadap pengurangan tempat pemungutan suara (TPS).
Terhadap hal
ini, Komisi I DPRD Sumbar akan menindaklanjuti dengan mencarikan
solusi-solusi-solusi untuk optimalnya pelaksanaan Pilkada.
Kedatangan
Komisi I ke KPU Kota Pariaman disambut Kepala Sub Bagian (Kasubag) tekhnis
sekretariat KPU Kota Pariaman.
Ketua Komisi
I DPRD Sumbar Sawal mengatakan, jelang Pilkada 2024 komisi yang membidangi
pemerintahan ini terus melakukan monitoring agar pelaksanannya bisa maksimal
pada November mendatang.
"Kekurangan
yang ditemui di lapangan akan menjadi catatan untuk dicarikan solusinya dengan
pemerintah daerah," katanya.
Dia
mengatakan, setiap tahapan dari proses pendaftaran hingga pemungutan suara
diharapkan tidak ada gesekan-gesekan sosial, untuk itu seluruh pihak harus
bersinergi dengan baik.
Sementara
Wakil Komisi I DPRD Sumbar Maigus Nasir mengatakan, kepastian hak pilih untuk
pemilih harus diakomodir pemerintah daerah. Meskipun TPS berkurang namun
tingkat partisipasi jangan sampai menurun.
Maigus juga
mengingatkan pentingnya pengawasan ketat dalam hari H Pilkada, jangan ada
hal-hal yang terkesan melanggar pada tempat pemungutan suara (TPS).
Selanjutnya,
keterlibatan kepala daerah sebagai perwakilan partai politik yang harus menjadi
contoh utama dalam menjaga netralitas. Dengan adanya hal itu maka terciptalah
suasana kondusif dan tidak menimbulkan gesekan-gesekan diantara peserta
Pilkada.
"Kita
berharap para penyelenggara Pemilu untuk bisa bekerja lebih maksimal dalam
menjalankan tugas dan fungsi. Sehingga tercipta Pemilu yang bermartabat,"
katanya.
Ia berharap
mengatakan, Pemerintah daerah Pariaman juga memiliki tim pemantau Pemilu
untuk menciptakan pemilihan yang beritegritas. Begitu juga kabupaten/kota lain diharapkan
bisa memiliki tim yang sama atau dengan penerapan berbeda.
Dia berharap
untuk lebih meningkatkan pengawasan Pemili unsur ninik mamak tokoh masyarakat
LKAM atau organisasi masyarakat lainya dilibatkan, namun harus dalam koridor
indipenden.
Sementara
itu, Kasubag Tekhnis KPU Kota Pariaman Suci mengatakan secara keseluruhan
anggaran pilkada diajukan Rp34 miliar dan disetujui 28 miliar. Diantaranya
terdiri dari anggaran sharing provinsi Rp 6 miliar.
Disebutkannya,
tidak terpenuhinya anggaran berdampak pada berkurangan TPS. Semula diperkirakan
1300 TPS dan sekarang menjadi 800 TPS. Dengan kondisi itu menyebabkan 1 TPS
over kapasitas yang idealnya 300 pemilih.
"Kondisi
itu juga mempengaruhi partisipasi pemilih," katanya.
Secara umum
KPUD siap melaksnakan Pilkda 2024. Kunjungan komisi 1 didampingi oleh Kabid
Poldagri Badan kesbangpol provinsi Syalaludin. (n-r)