arrow_upward

Polda Sumbar Kerahkan 3.000 Personel untuk Awasi Proses Pilkada Serentak

Kamis, 17 Oktober 2024 : 18.44
Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menyematkan pin saat apel Bhabinkamtibmas sejajaran Polda Sumbar dalam rangka pilkada badunsanak di RTH Imam Bonjol Padang, Kamis (17/10). (ist)

Padang, Analisakini.id-Polda Sumbar mengerahkan 3.000 personel Bhabinkamtibmas untuk mengawasi proses pilkada serentak di Sumbar.  Sebelum melepas ribuan Bhabinkamtibmas ini, Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono memberikan arahan dan pembekalan kepada personel, di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Imam Bonjol Padang, Kamis (17/10).

"Para Bhabinkamtibmas ini sengaja dikerahkan untuk pencegahan adanya pelanggaran pilkada serentak di Sumbar. Tidak serta merta bermuara ke penegakkan hukum (Gakkum). Peran Bhabinkamtibmas ini seperti intelijen, karena mereka tersebar di desa-desa, jorong maupun di nagari yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," kata Kapolda Irjen Pol Suharyono.

Suharyono mengatakan, Bhabinkamtibmas ini harus tahu persis karakter politik, ekonomi, sosial budaya, termasuk keamanan di wilayah mereka masing-masing. Istilahnya satu desa, satu bhabin. Pada apel ini pihaknya sengaja memberikan arahan dan pembekalan kepada seluruh Bhabinkamtibmas.

"Gakkum itu seperti mengobati orang yang sedang sakit, sedangkan fungsi Binmas, itu pembinaan dan memberikan bimbingan, arahan kepada semua pihak terutama masyarakat, agar tidak melakukan aksi kejahatan maupun korban kejahatan," ujar Suharyono.

Dikatakan, pihaknya telah memetakan kerawanan selama tahapan pilkada serentak yang digelar di Sumbar, seperti kejahatan konvesional. 

Pengawasan pilkada, polisi dikerahkan mengamankan para calon-calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, baik dari fungsi intelijen, sebagian dari luar fungsi intelijen, mereka melekat kepada para calon kepala daerah di 19 kabupaten/kota, termasuk di provinsi.

"Mereka  juga mengamankan para calon untuk mencegah adanya niat-niat kurang baik dari pendukung calon lainnya, yang mengancam keselamatan calon. Kerawanan lainnya seperti bencana, gempa, tanah longsor. Kerawanan itulah yang kita antisipasi. Rata-rata kerawanan kejahatan di Sumbar ini, relatif aman dan terkendali, ini tetap kita jaga, agar situasi kamtibmas selalu kondusif," katanya.

Suharyono mengimbau masyarakat jangan melakukan aksi apapun yang mengandung kontra produktif dari sisi kamtibmas, karena pastinya pihaknya menegakkan hukum secara tegas bagi siapapun menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden di tanggal 20 Oktober mendatang, termasuk nanti tanggal 27 November saat pilkada serentak dilakukan.

Suharyono mengatakan, setiap daerah mempunyai karakteristik kerawanan yang berbeda. Akan sangat berbeda antara Bukittinggi dengan Pasaman Barat, sama juga antara di Kota Padang dengan Mentawai. Jangkauannya begitu jauh dari kota Padang menuju Mentawai, tetapi apapun optimalisasi dari personel dipersiapkan keamanan di Mentawai sama dengan halnya di daerah lain.

"Harkamtibmas itu akan selalu terjadi ancaman hambatan, tantangan dan gangguan dari pihak lawan, atau pihak-pihak yang tidak menginginkannya adanya suatu keamanan. Namanya pihak itu juga kan ada pro dan kontra, kita tetap menggalang masyarakat, menilai masyarakat Sumbar itu baik, sehingga kita bisa mengendalikan dengan optimal. Tapi namanya antisipasi, kita selalu memunculkan prediksi-prediksi yang nilainya di dengar tidak baik," tutupnya. (dr)


Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved