arrow_upward

Mubes Masih dalam Suasana "Perang" Pilkada, Siapa Pas Pimpin IKA FPUA?

Sabtu, 30 November 2024 : 00.47
Effendi

Musyawarah besar (Mubes) Ikatan Alumni Fakultas Pertanian Universitas Andalas (IKA FPUA) yang berlangsung hari ini (Sabtu, 30 November 2024) dinanti ribuan alumni. Tak hanya yang berada di Sumbar, tapi juga luar Sumbar hingga luar negeri.

Dan Mubes kali ini, bertepatan pula dengan suasana Pilkada serentak se-Indonesia, termasuk Sumbar. Pilkada serentak pada 27 November dan hingga kini masih hangat-hangatlah. Di Sumbar, pilgub dan pilkada di 19 kabupaten/kota. Dan berdasarkan perhitungan cepat, sudah didapatkan pemenangnya.

Pilgub Sumbar hanya diikuti dua paslon. Cagub Mahyeldi berpasangan dengan Vasko Ruseimy dan Cagub Epyardi Asda berpasangan dengan Ekos Albar. Kedua Cagub adalah keluarga besar IKA FPUA. Mahyeldi adalah alumni angkatan 86 dan sekarang berstatu sebagai Ketum DPP IKA FPUA. Sedangkan Epyardi adalah sumando, lantaran istrinya Emiko adalah alumni FPUA angkatan 87.

Sejak deklarasi, masa kampanye, debat, kedua kubu saling 'maangkek" calon mereka. Tapi sering juga "mambanek an" lawan oleh masing-masing pendukung. Alumni FPUA yang sambuah itu, mulai partai tua hingga partai muda mentah, ada yang berada di kubu Mahyeldi dan ada juga berada di kubu Epyardi.

Di beberapa grup alumni terjadi "perang'. Saling hajar. Kadang jual keunggulan calon masing-masing, tapi sepertinya lebih sering "menjelekkan". Begitulah sejak Agustus sampai jelang pencoblosan, grup alumni penuh dengan 'perperangan' itu. Terkadang awak tersenyum sendiri.  Membaca komentar dan tanggapan para alumni lintas angkatan itu.

Seperti yang sudah diketahui, hasil perhitungan cepat dimenangkan oleh Mahyeldi-Vasko, sorenya. Hasil resminya nanti diumumkan KPU Sumbar. Melihat hasil itu, selisih jauh benar, 77,76 persen dan 23,24 persen. Ini tentu berimbas kepada masing-masing pendukung calon, termasuk alumni FPUA. Baru tiga hari setelah pencoblosan. Mesin masih panas. Dan kemungkinan besar berimbas kepada Mubes IKA FPUA untuk memilih Ketum baru.

Dijagokan sosok yang ideal dan punya namalah, tapi dianggap orangnya Mahyeldi. Atau sebaliknya, diunggulkan sosok lain yang memang pantas dan ideal pula. Tapi dianggap berasal dari kubu alumni pendukung Epyardi. Sekali lagi karena masih suasana Pilkada, mesin masih panas, sebaiknya jangan dulu ditempuh jalur itu.

Dinginkan mesin dulu. Pastikan jangan tersentuh anggapan si A ini orangnya Mahyeldi atau si B ini orangnya alumni pendukung Epyardi. Dan ini sepertinya yang ideal adalah orang kampus (dosen). Dari kalangan ini dianggap netral lantaran ASN. 
Tentu bukan asal orang kampus saja, tapi bisa membawa kapal IKA FPUA ke arah lebih baik sekaligus juga menetralisir dan mencairkan kubu-kubuan itu menjadi satu kembali.

Ya, kita tidak menampik, alumni FPUA terkenal dengan beragam tipikal dan profesi. Banyak juga jago debat. Kadang debatnya sengit. Jauh lebih sengit dari debat Pilkada yang selama sebulan ini, disiarkan langsung oleh beberapa televisi. Usai debat hingga tensi tinggi, setelah itu bersalaman dan berangkulan. Begitulah budaya yang diajarkan para senior. 

Tapi kali ini agak beda. Debat dalam Pilkada. Sengit, alot dan bisa membuat suasana kurang kondusif. Mesin yang panas, sepertinya cukup lama mendinginkan. Olehkarena itu, solusi untuk kebaikan bersama, alumni dan almamater, jalan tengah adalah kalangan kampus. Alumni dari kalangan kampus yang menjadi nakhoda IKA FPUA. 

Pilkada serentak memang telah menyeret kita sebagai alumni masuk ke dalam wilayahnya, sehingga menimbulkan kubu-kubuan. Sebelum- sebelumnya tidak ada sepanas ini. Tapi ada juga hikmah sekaligus membanggakan kita sebagai alumni. 

Apa itu? Dalam hitungan cepat hasil Pilkada serentak itu, tiga alumni sukses meraih suara terbanyak. Mudah-mudahan dilantik. Mereka adalah Cagub Mahyeldi (angkatan 86), Cabup Agam Benny Warlis (82) dan Cawawako Bukittinggi Ibnu Asis (92). Hebatnya lagi, dari 19 kabupaten/kota dan provinsi ikut Pilkada serentak, dibawa lebih luas lagi, alumni Unand, hanya tiga alumni itu yang berhasil. Ketiganya berasal dari Fakultas Pertanian dari 15 Fakultas yang ada. Ndak bangga awak tu.(*)

Penulis seorang jurnalis dan alumni FPUA









Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved