arrow_upward

Rekam Jejak Menentukan, Ini Sosok Ketua Tim Pemenangan Tiga Paslon Pilkada Padang

Selasa, 05 November 2024 : 23.17

Desri Ayunda-Djunaidy Hendry-Evi Yandri Rajo Budiman

Padang, AnalisaKini.id - Kampanye pilkada serentak sudah dimulai sejak 26 September dan berakhir pada 23 November nanti. Kehadiran tim kampanye atau pemenangan pasangan calon kepala daerah, sangat menentukan. Dan siapa ketua tim dan bagaimana rekap jejaknya akan menjadi garansi bagi masyarakat Kota Padang. 

Bagus, masyarakat akan mengikutnya. Tak bagus di mata masyarakat, maka masyarakat akan berpaling. Tidak tertutup kemungkinan, gara-gara sosok ketua tim pemenangan, masyarakat akan beralih pilihan.

Ya, mereka adalah garda terdepan dalam menentukan keberhasilan kampanye. Berhasil, maka inilah kunci utama yang dapat mengantarkan seseorang menuju kursi kepala daerah.

Untuk Pilkada Kota Padang, diikuti tiga paslon, masing-masing Fadly Amran-Maigus Nasir nomor urut 1, Dr. H. Muhammad Iqbal, Psikolog-H. Amasrul, SH nomor urut 2, dan H. Hendri Septa, B.Bus (Acc), M.IB-H. Hidayat, SS, M.H nomor urut 3.

Penulisan nama itu ada yang pakai titel dan tidak, bukan disengaja, melainkan dikutip dari disampaikan KPU Kota Padang. Saat debat pertama yang disiarkan langsung oleh Padang TV, itu pula yang muncul.

Tim pemenangan masing-masing paslon juga ada dan sudah disampaikan ke KPU Kota Padang. Fadly-Maigus dikomandoi oleh Desri Ayunda, Iqbal-Amasrul oleh Budi Syukur dan Hendri-Hidayat dipimpin Evi Yandri Rajo Budiman. Siapa mereka? Berikut potret ringkasnya.

1.Desri Ayunda

Nama Desri Ayunda sudah tidak asing lagi bagi warga Kota Padang, mungkin Sumbar. Soalnya, dia adalah pejabat Humas yang mumpuni saat manajemen PT Semen Padang. Namanya dikenal luas. Bertalenta pula. Suaranya merdu. Ya, dikenal profesionallah dalam bekerja di BUMN. Selain Humas, Sekretaris Perusahaan hingga Direktur Utama PT.Igasar.

Bekal ini pula yang mengantarkan Desri Ayunda maju Pilkada Padang 2013. Dia maju sebagai Cawako dan Prof. James Hellyward, dosen Unand yang juga ketua Ikatan Keluarga Padang (IKP). Perpaduan dua orang beken ini, mengejutkan. 

Masuk putaran kedua Pilkada Padang bersama paslon Mahyeldi-Emzalmi, menyingkirkan delapan paslon lain. Desri-James yang maju lewat jalur independen ini akhirnya kalah. Apes memang, nama besar Desri dan James tak menolongnya.

Gagal sebagai Cawako, putra kelahiran Padang, 24 Oktober 1961 ini mencoba adu nasib kembali pada Pilkada Padang 2018. Kali ini, dia 'turun pangkat" tidak maju sebagai Cawako, tapi Cawawako mendampingi Cawako Emzalmi. Lawannya adalah Mahyeldi-Hendri Septa. Tapi, kalah lagi.

Kalah Pilkada 2018, Desri langsung masuk jadi Caleg DPRD Sumbar dari Dapil Kota Padang. Harusnya, Desri bisa menembus gedung DPRD Sumbar, tapi gagal. Seperti Desri bernasib sial di panggung politik. Gagal terus.

Pilkada Padang 2024, Desri ikut lagi. Tapi tidak sebagai Cawako. Tidak pula sebagai Cawawako. Turun 'pangkat' menjadi ketua tim pemenangan pasangan Fadly-Maigus. Bagaimana pula nanti hasilnya? Entahlah.


2.  Djunaidy Hendry

Djunaidy Hendry adalah anggota DPRD Kota Padang empat periode tanpa putus. Dia pertama menjabat pada periode 2004-2009. Lalu terpilih lagi pada Pileg 2009. Pada Pileg 2014 dan Pileg 2019. Empat kali berturut-turut ini tentu menjadi garansi bagi PKS untuk mempercayakan ketua tim pemenangan paslon Iqbal-Amasrul.

Empat kali  terpilih itu, juga membuktikan Djunaidy membangun jaringan dengan konstituen terutama di Dapilnya, Padang 1 (Nanggalo, Padang Utara dan Padang Barat).

Putra kelahiran Padang 26 Juni 1972 ini, pada Pileg 14 Februari 2024 lalu, ikut juga nyaleg sebagai petahana. Memecahkan rekor lima kali berturut-turut menjadi anggota DPRD Padang nyaris diukirnya. Tapi sayang seribu kali sayang, Djunaidy gagal. Di Dapil itu, PKS hanya dapat satu kursi yang direbut petahana Arnedi Yarman. Kalah tipi dari Partai NasDem yang sukses hantarkan dua kader ke gedung DPRD Padang.

Ya, gagal Pileg 2024. Gagal pula pecahkan rekor. Tapi dalam Pilkada Padang, bendahara DPD PKS Kota Padang ini ditugaskan menjadi ketua tim pemenangan Iqbal-Amasrul. Tentu menjadi tugas berat baginya, di tengah tidak lagi menjabat sebagai anggota DPRD Padang. Akan lain rasanya, jika amanah sebagai ketua tim itu di pundaknya, saat dia sedang "mamacik." Bagaimana prediksinya lantaran sedang "terduduk" ini?

3. Evi Yandri Rajo Budiman

Evi Yandri Rajo Budiman ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan paslon Hendri Septa-Hidayat. Turunnya Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumbar ini tentu menjadi angin segar sekaligus penambah motivasi bagi pengurus, kader dan simpatisan Partai Gerindra untuk memenangkan paslon yang mereka usung pada Pilkada Padang.

Amanah yang dipercayakan kepada putra Kuranji kelahiran 3 Desember 1975 ini, tentu tidak main-main. Menyangkut harga diri partai. Menyangkut harga dirinya selaku putra Kuranji. Dia tentu terus bergerak.

Evi sendiri karir politiknya cukup mentereng.  Ikut nyaleg untuk DPRD Sumbar pada Pileg 2019, Evi sukses. Gerindra dapat tiga kursi dan Evi meski berada di nomor urut paling buncit (nomor urut 10) tapi mendapat simpati masyarakat. Dan satu dari tiga kursi DPRD Sumbar Dapil 1 (Kota Padang) jadi miliknya.

Evi lalu secara struktur partai, naik jabatannya menjadi Sekretaris DPD Partai Gerindra Sumbar dampingi Andre Rosiade. Pada Pileg 2024 lalu, Gerindra tampil sebagai pemenang kedua setelah PKS dan kursi wakil ketua 1 DPRD Sumbar dipercayakan kepada tokoh Kuranji prorakyat ini.

Dengan posisi sebagai pimpinan DPRD Sumbar tentu akan memudahkan Evi untuk bergerak. Mengomandoi sebuah tim untuk memenangkan Pilkada Padang. Sekali lagi, turun tangannya Evi ke Padang, tentu memperlihatkan seluruh pengurus dan kader bahu membahu bersama tim lain untuk menyukseskan Pilkada Padang.Lantas bagaimana peluangnya saat sedang "mamacik" ini?(*)

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved