Muhayatul |
Padang, Analisakini.id-Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPRD Sumbar Muhayatul mempertanyakan, target pajak air permukaan (PAP) yang disampaikan Plt. Gubernur dalam nota keuangan rancangan RAPBD 2025, turun drastis mencapai 42,76 persen ketimbang target tahun sebelumnya.
"Sungguh ironi, penurunan target pajak di sektor ini turun drastis menjadi Rp11,44 miliar pada 2025. Bahkan target pajak rokok pun juga berkurang dari tahun sebelumnya. Sekarang dipatok pada angka Rp446 miliar atau turun 13,90 persen,"kata Muhayatul dalam penyampaikan pemandangan umum Fraksi PAN Sumbar, Senin (4/11) dalam rapat paripurna di gedung DPRD`Sumbar.
Mantan ketua Pemuda Muhammadiyah Sumbar ini, menjelaskan dirinya tak habis pikir, alasan penurunan yang drastis itu. Apalagi ke depan, Sumbar butuh pembiayaan cukup besar untuk melakukan program pembangunan, baik yang berbasis kekhasan daerah maupun program prorakyat sejalan dengan program pemerintah pusat.
Untuk itu, dia meminta kepada Plt. Gubernur menjelaskan secara rinci alasan penurunan target tersebut. Fraksi PAN meminta lebih detil agar publik mengetahuinya, dimana sisi lemahnya, apakah tuntutan regulasi, target tahun lalu terlampau tinggi, aparatur terkait tidak maksimal bekerja, ataupolitical will kepala daerah yang kurang.
"Jika alasannya logis, tentu kita maklumi. Tinggal lagi bagaimana menyelaraskan dengan program/kegiatan prioritas tahun 2025 yang kita lihat, cukup banyak yang penting-penting prorakyat dan termasuk fundamental," katanya.
Kalau di sektor pajak kendaraan bermotor, dan mulai berlakunya pajak opsen sehingga menyebabkan PAD provinsi turun, sambung Muhayatul, dirinya paham. Karena hal ini sudah diamanatkan dalam Undang-undang nomor 1 tahun 2022 tentang hubungan keuangan antara pemerintah dengan pemerintah daerah secara penuh, terhitung tahun 2025. Dengan penerapan pajak opsen ini, PAD Sumbar berkurang. (tt)