arrow_upward

Fraksi-fraksi di DPRD Sumbar Sampaikan Pandangan Akhir Terkait Ranperda Kemudahan Berusaha

Selasa, 21 Januari 2025 : 17.05

 

Salah satu fraksi menyampaikan pandangan terkait Ranperda Kemudahan Berusaha, dalam rapat akhir di gedung DPRD Sumbar, Selasa (21/1/2025). (humasdprdsb)

PADANG, ANALISAKINI.ID--Fraksi-fraksi di DPRD Sumbar menyampaikan pandangan akhir terkait rancangan peraturan daerah (Ranperda) tentang Kemudahan Berusaha. Total ada delapan fraksi yang menyampaikan pandangan saat rapat akhir, Selasa (21/1/2025) di gedung DPRD tersebut. 

Wakil Ketua DPRD Sumbar, M. Iqra Chissa Putra yang memimpin rapat itu mengatakan, penyampaian pandangan akhir fraksi merupakan salah satu tahapan sebelum ranperda ditetapkan sebagai perda oleh DPRD. 

Ia mengatakan, ranperda tersebut telah disusun dengan menekankan penyederhanaan regulasi dan peningkatan publik di bidang usaha. Hal ini sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. 

Implementasi kedua aturan tersebut telah berdampak pada dua perda yang telah ada di Sumbar sebelumnya, yakni Perda Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2014 tentang Penanaman Modal, dan Perda Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Koperasi dan Usaha Kecil. Sehingga kemudian disusunlah ranperda baru.

Iqra menjelaskan, ranperda diharapkan menjadi regulasi yang bisa menciptakan iklim usaha yang kondusif di Sumbar. "Selain itu juga untuk memperlancar proses perizinan dan memberikan kepastian hukum," katanya. 

DPRD berharap, nantinya ranperda ini dapat mendorong semakin banyak investasi masuk ke Sumbar. Investasi, kata Iqra, sangat penting untuk mendukung pembangunan di masa mendatang.

Sementara itu, Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Mokhlasin mengatakan penyusunan ranperda ini merupakan penyederhanaan dari dua ranperda sebelumnya. "Tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, menciptakan iklim berusaha yang kondusif, meningkatkan daya saing daerah, dan membuka lapangan pekerjaan," tutur Mokhlasin. 

Ia menilai, salah alah satu tantangan yang dihadapi dalam pengembangan usaha adalah lemahnya birokrasi dan komunikasi. Hal ini menghambat pertumbuhan ekonomi dan masuknya investor. 

Secara umum, sebanyak delapan fraksi yang ada di DPRD Sumbar mendukung agar ranperda tersebut disahkan menjadi Perda. Mereka berharap nantinya tujuan dibentuknya ranperda tercapai, yakni meningkatkan investasi dan mempercepat proses perizinan.  Selain juga memberikan kepastian hukum yang adil bagi semua pelaku usaha skala besar maupun kecil.

Namun ada beberapa catatan penting yang disampaikan fraksi-fraksi untuk menjadi catatan pemerintah daerah. Diantaranya seperti pentingnya transparansi dalam proses perizinan, pengembangan sistem digital yang efisien, serta pemberdayaan UMKM dan generasi muda.

Terpenting pula tentang  komitmen untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesesuaian dengan aturan yang berlaku. 

Untuk diketahui, saat rapat akhir tersebut, hadir pula Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo Budiman,  Nanda Satria, pimpinan dan anggota fraksi-fraksi. Dari Pemprov terlihat, Sekdaprov Sumbar Yozawardi. (n-r-t)

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved