Padang, Analisakini.id-Hari berganti hari. Bulan berganti bulan. Tepat hari Senin (10 April 2006) ba'da Isya, para pimred dan wartawan yang berpos di kantor Gubernur, diundang Gamawan ke rumah dinas Gubernur. Agendanya Gubernur Gamawan bersama Wagub Marlis Rahman mengumumkan nama-nama pejabat Pemprov yang akan dilantik besoknya.
Cukup banyak diumumkan Gamawan. Ada pejabat lama yang digeser ke posisi baru, pejabat baru baik berasal dari kabupaten/kota maupun dari lingkungan Pemprov Sumbar sendiri, dengan kata lain, mereka promosi jabatan. Semua ada 45 orang.
Pejabat lama yang digeser antara lain Surya Dharma Sabirin (1) dari Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan menjadi Asisten 2, Chairul Darwis (2) dari Kepala BKD ke Kadiskop dan UMKM, Syahrial Syam (3) dari Kadis Pertanian ke Kadis Kehutanan, Hediyanto W. Husaini (4) dari Kadisprajal ke Kepala Bappeda, Daniwar Djalil (5) dari Asisten III ke Kepala Bawasda, Abdul Rival (6) dari Kadinkes ke Asisten III, Rahmat Syahni (7) dari Kabalitbangda ke Kadis Pendidikan, Yenifra (8) dari Kadispenda ke Kadisperindag, dan OS Yerli Asir (9) dari Kepala Bawasda ke Kaban Perpustakaan.
Itu pejabat eselon IIa, sedangkan pejabat eselon IIb yang digeser adalah Mirwan Pulungan (10) dari Kabiro Humas menjadi Wakadis Kelautan dan Perikanan, Marzuki Oenmar (11) dari Kabiro Pemerintahan ke Kabiro Perlengkapan, Syafrial (12) dari Wakadis Koperasi dan UKM ke Kabiro Pembangunan Daerah (Bangda), Suhermanto Raza (13) dari Kabiro Hukum menjadi Kabiro Pemerintahan Nagari, Asrizal Asnan (14) dari Kabiro Perlengkapan menjadi Wakadishut, Fuadi (15) dari Wakadishut ke Wakadisnakertrans, Daryono (16) dari Wakadisnakertrans ke Wakadispar, Zainal Saleh (17) dari Wakadis PSDA ke Prasjal.
Yang promosi dari eselon III menjadi eselon II atau dari eselon IIb ke IIa antara lain, Djoni (18) sebagai Kadis Pertanian, Fachri Murad (19) Kabiro Pemerintahan, Afriadi Laudin (20) Kabiro Perekonomian, Erizal Agus (21) Wakadispenda, Kafrawi (22) Kabiro Sospora, Afrizalty (23) Kabiro Pemberdayaan Perempuan, Edi Aradial (24) dari Kasatpol PP (saat itu masih eselon IIIa) menjadi Wakadisnak, Oyong Andawarnery (25) dari Wakadis Tarkim menjadi Kepala Bapedalda, Muchlis Avies (26) dari Wakadispenda menjadi Kepala BPM, Dody Ruswandi (27) dari Wakadisprajal menjadi Kadisprasjal, Rosnini Savitri (28) dari Wakadinkes menjadi Kadinkes, Busra (29) dari Kabiro Pemerintahan Nagari menjadi Kepala BKD.
Yang kalah Pilkada tapi berstatus ASN dan dapat jabatan di rumah bagonjong antara lain Yumler Lahar/30 (Pilkada Kota Solok) sebagai Kabiro Umum, Zambri/31 (kalah Pilkada Pasbar) sebagai Kabiro Pemerintahan, Aliman Salim/32 (kalah pilkada Kabupaten Solok) sebagai Kadishub.
Pejabat dari kabupaten/kota seperti Benny Muchtar/34 (Payakumbuh) sebagai Kadis Peternakan, Suhadri Emha/35 (Kabupaten Solok) menjadi Kepala BKP, Muchsis Malik/36 (Agam) menjadi Kadinsos, Akmal/37 (Padang Panjang) menjadi Wakadinsos, Jayadisman/38 (Mentawai) sebagai Kabiro Hukum. Dari Pemko Padang ada tiga, yaitu Sinang Subekti/39 (Kadispenda), Harmensyah/40 (Wakadis PSDA), Mudrika/41 (Wakadishub).
Lalu Zul Evi Astar/42 (Kadisnakertrans), Irvan Khairul Ananda/43 (Kepala BKPPMD), Fachri Syam/44 (Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan) serta James Hellyward/45 (Kadispariwisata).
Yang tetap bertahan Suhil Noer (Kadisbun), Masrul Zein (Wakadisbun), Khalawi (Kadis PSDA), Sultani Wirman (Asisten 1), Surya Dharma Sabirin (Asisten 2), Syofyan (Kaban Kesbangpol), Alizarlidjar (Kabadiklat), Eka Nuzla (Kepala Kearsipan), Akmal (Sekwan), Bambang Istijono (Kadis Pertambangan dan Energi), Syafrudin Darab (Wakadis Pertambangan dan Energi), Alizar (Kabiro Keuangan), Yuen Karnova (Kabiro Aparatur), Busharmaidi (Wakadisperindag) dan beberapa nama lain.
Yang nonjob? Ada juga. Antara lain Djafri Gewang (Kadiskop dan UMKM), Amry (Kadinsos), Muslim (Kadisnakertrans), Zulkifli Mulsani (Kadishut), Yulrizal Baharin (Kadispar), Martias Mahyudin (Kepala BPM), Arman Moenek (Kepala BKP), Editiawarman (Kabiro Umum), Yulmar Sastra (Wakadisperta) dan lainnya.
Selain kinerja, ada juga dari beberapa pejabat itu, belum pernah menghadap atau menemui Gubernur Gamawan sebagai atasannya.
"Enam bulan setelah jadi Gubernur, masa tak pernah sekalipun menghadap saya sebagai atasannya. Kan aneh. Padahal kan perlu melaporkan progres kegiatannya sebagai kepala OPD kepada Gubernur," sebut Gamawan. (effendi)