Rombongan Komisi II DPRD Jambi foto bersama Plt.
Sekwan DPRD Sumbar Maifrizon dan lainnya saat berkunjung ke Padang, Selasa
(14/1/2025). (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID--Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris DPRD Sumbar,
Maifrizon menerima kunjungan studi tiru Komisi II DPRD Jambi di ruangan Khusus
II DPRD Sumbar, Selasa (14/1/2025). Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka
mempelajari strategi yang dijalankan Sumbar dalam meningkatkan produksi pangan
guna mendukung program swasembada pangan nasional.
Saat menerima kunjungan tersebut,
Maifrizon didampingi Kepala Bagian (Kabag) Persidangan dan Perundang-undangan
DPRD Sumbar, Zardi Syahrir, dan Kepala Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan
Hortikultura Sumbar, Febrina Tri Susila.
Pada kesempatan itu Maifrizon
menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan pimpinan dan anggota Komisi II
Provinsi Jambi ke DPRD Sumbar. “Mudah-mudahan kunjungan ini dapat mempererat
hubungan dan sinergi antar DPRD sekaligus berbagi pengalaman dan pengetahuan
tentang swasembada pangan sebagaimana tujuan dari kunjungan DPRD Jambi ke
Sumbar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan,
Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar Febrina Tri Susila mengatakan, untuk
mewujudkan ketahanan pangan, Sumbar sangat mendukung adanya program pembukaan
lahan sawah baru yang akan dimulai pada tahun 2025 ini.
Dikatakannya, Presiden RI Prabowo
menginginkan agar ada pembukaan lahan sawah baru di Sumbar. Dipastikan ada
lahan yang bisa digarap menjadi lahan sawah, seperti di Kabupaten Pasaman Barat
dan di Kabupaten Pesisir Selatan.
"Ya, tentu kami dukung program
pembukaan lahan sawah baru itu, karena memang sudah waktunya kita berpikir
untuk memperkuat swasembada pangan, dan di Sumbar ada sekitar 2.000 hektare
lahan yang bisa diolah menjadi sawah,” ucapnya.
Febrina menjelaskan, berdasarkan data
Badan Pangan Nasional (Bapanas) dengan skala perhitungan 0-100, provinsi yang
IKP-nya berada di atas atau sama dengan skala 74,40 dinilai memiliki ketahanan
pangan paling baik. Provinsi Sumbar pada Tahun 2022, IKP-nya berada di skala
79,45 atau masuk kategori paling baik secara nasional.
Tren positif itu kembali berhasil
dicatatkan Sumbar pada tahun 2023, Indeks Ketahanan Pangan Provinsi Sumbar naik
signifikan hingga mencapai skala 83,22 dan kembali masuk kategori paling baik
secara nasional.
Sementara, di Tahun 2024 lalu,IKP Sumbar
melampaui batas minimum kategori paling baik, capaian produksi padi Sumbar
Tahun 2023 berhasil menembus angka 1.482.468 ton gabah kering giling (GKG).
Kondisi ini meningkat sebesar 15 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Bahkan
pada 2024 ini, jelang akhir tahun produksi padi Sumbar telah melampaui target.
“Kondisi ini menjadikan Sumatera Barat
sebagai salah satu daerah dengan ketahanan pangan terbaik di Indonesia, atau
nomor lima daerah dengan ketahanan yang baik secara nasional,” ungkapnya.
Begitu juga dengan produksi jagung
Sumbar, Febrina menjelaskan, target produksi tahun 2024 mencapai 850.000 ton
dengan luas lahan sekitar 122.000 hektare, naik dari produksi tahun 2023
sebesar 800.000 ton.
Menurut Febrina, dalam hal anggaran
untuk pelaksanaan kegiatan di Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura
dibantu melalui dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD Sumbar yang
menjadi mitra kerjanya.
Kunjungan ini dipimpin oleh Wakil Ketua
Komisi II DPRD Jambi, Marfin Seregar. Ia mengatakan, dari paparan Dinas
Perkebunan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumbar, secara pribadi ia mengacungkan
jempol dari segi penganggaran, pengawasan dan dengan hasil yang diperoleh
Sumbar.
Dibandingkan dengan Sumbar, Provinsi
Jambi ada juga kekurangannya terutama dari sisi anggaran. Dimana anggaran untuk
pertanian di Sumbar jauh lebih tinggi dibandingkan Jambi. Begitu juga dengan
geografis lahan pertanian, sumber airnya sangat memadai. (n-r-t)