arrow_upward
Jum'at, 14 Maret 2025

DPRD Sumbar Beri Dukungan untuk Raga CP

Minggu, 09 Februari 2025 : 17.57

 

Ketua DPRD Sumbar Muhidi dan pejabat lainnya saat bersama keluarga Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy (Raga CP), yang memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10, Minggu (9/2/2025). (humasdprdsb)

PADANG, ANALISAKINI.ID--Yayasan Rumah Gadang Cerebral Palsy (Raga CP) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-10, Minggu (9/2/2025) di salah satu ruang pertemuan gedung DPRD Sumbar. Dalam peringatan tersebut, dihadiri oleh Ketua DPRD Sumbar Muhidi, Anggota DPD RI Muslim M Yatim, Gubernur yang diwakili oleh Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Sumbar Lila Yanwar, Kadis Sosial Sumbar Syaifullah dan lainnya. 

Dalam peringatan itu, anak penyandang Cerebral Palsy (CP), mempertunjukan sejumlah kepandaiannya, seperti melantumkan hafalan ayat suci Al-Quran hingga menari keterbatasan motorik. Tidak hanya itu, puluhan anak-anak CP yang hadir bersama orang tua pendamping juga mendapatkan hadiah-hadiah hiburan dari Yayasan Raga CP.

Ketua DPRD Muhidi dalam sambutannya mengatakan, untuk kelangsungan penyandang CP, DPRD Sumbar akan memberikan dukungan dan perhatian. Silahkan ajukan kebutuhan untuk penanganan penyandang CP melalui dokumen resmi, DPRD Sumbar akan menindaklanjuti melalui kebijakan maupun anggaran. 

"Ya, kita mengapresiasi keberadaan Raga CP yang sudah 10 tahun memberikan dedikasi untuk menangani anak-anak CP, dan semoga semakin maju dan berkembang nantinya," katanya.

Dia meminta Dinas Sosial (Dinsos) Sumbar untuk memberikan perhatian khusus bagi penyandang CP. Katanya, jika anggaran Dinsos tidak memadai, akan dibantu melalui pokok-pokok pikiran (Pokir) dewan. Hal yang paling penting adalah pengajuan dokumen resmi karena DPRD dan Pemprov akan membahas rencana anggaran 2026.

Sementara itu, pengurus Yayasan Raga CP, Hilya mengatakan, Raga CP terus berkomitmen untuk mewadahi anak-anak penyandang CP dengan semua sarana yang dimiliki. Diharapkan ke depan pemerintah daerah terus memberikan perhatian lebih untuk anak-anak CP. 

Lanjutnya, banyak orang tua tidak mendapatkan akses pengetahuan untuk penanganan, sehingga mereka dirawat dengan ilmu seadanya. 

Hilya menjelaskan, anak penderita CP memerlukan perhatian khusus, serta penanganan yang intensif, seperti fisioterapi guna merangsang syaraf motorik pada tubuhnya. Dengan adanya penanganan intensif, anak CP bisa mandiri dan tidak bergantung pada orang tua atau pengasuh. 

"Ya, tidak semua orang tua penyandang CP memiliki ekonomi kuat. Makanya, diharapkan pemerintah bisa memberikan perhatian, terutama untuk alat bantu, seperti kursi roda," katanya.

Sementara itu, Kadis Kesehatan Sumbar Lila Yanwar menjelaskan, CP merupakan masalah gangguan pada otak (gangguan oksigenisasi), yang membuat terganggunya perkembangan syaraf motorik pada anak.

Menurut Kadis, hingga kini penyebab CP belum bisa dipastikan, namun langkah awal pencegahan adalah dengan memantau perkembangan ibu hamil, serta deteksi dini terhadap tumbuh kembang anak.

"CP memang tidak bisa disembuhkan, namun jika kita melakukan deteksi dini, maka kita bisa membantu lebih awal sehingga hambatan yang mungkin akan dialami si anak tidak menjadi lebih berat," ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPD RI Muslim M Yatim saat itu menyerahkan bantuan uang tunai untuk Raga CP. Dia pun mendorong Raga CP bisa memiliki kantor sendiri dan tidak mengontrak ngontrak lagi. Diharapkan pemerintah dan pejabat daerah bisa merealisasikan itu.

“Jadi, anak-anak CP bisa pulang ke rumah tersebut. "Tentunya dengan fasilitas yang memadai, ada tempat terapinya hingga kolam berenang untuk melatih motorik," katanya. (n-r)

 

Bagikan

Terbaru

Copyright © 2025 Analisakini.id | Jernih Melihat - All Rights Reserved