Padang, Analisakini.id- Kepala Puskesmas Lubuk Begalung (Lubeg), dr Sari Ramadhani tengah sibuk bekerja. Pelayanan kesehatan di tempatnya juga tengah melayani banyak pasien yang notabene warganya sendiri.
Sambil asyik bekerja, panggilan masuk tertera di layar handphone miliknya. Dr Sari pun bergegas menggamit telepon pintarnya dan menerima panggilan tersebut.
"Terimakasih laporannya, kami segera bergerak ke lokasi," kata dr Sari dengan raut wajah serius.
Seketika dr Sari memanggil tim "Dokter Warga" yang telah ditunjuk untuk bertugas ketika ada panggilan dari warganya. Begitu halnya sopir ambulance yang selalu standby di Puskesmasnya. Dr Sari memastikan kesiapan personilnya untuk segera mendatangi rumah salah seorang warga yang tengah sakit.
"Kita segera datang ke rumah pasien bernama Eldawati," tegasnya.
Rumah Eldawati berada di Parak Laweh. Tak sampai 15 menit, rombongan sudah berada di lokasi.
Eldawati berusia 60 tahun. Wanita tua ini sudah setahun tidak bisa berjalan. Hanya berada di atas tempat tidur. Kondisinya cukup memprihatinkan.
"Bu Eldawati mengalami osteoarthritis, sudah setahun. Selain itu juga mengalami dehidrasi sedang berat," kata dr Sari kepada personilnya.
Melihat kondisi tersebut, tim "Dokter Warga" kemudian membawa Eldawati ke Puskesmas. Menggunakan mobil Ambulance, Eldawati tiba di Puskesmas. Di Puskesmas, Eldawati mendapat perawatan intensif.
Tekanan darah Eldawati diperiksa. Kemudian dipasang infus RL. Eldawati juga diberi obat. Setelah ditangani di Puskesmas, pasien kembali diantarkan pulang.
Di hari yang sama tim "Dokter Warga" Puskesmas Lubeg juga mendapat laporan dari warga bahwa seorang lelaki tua mengalami sesak nafas dan terpantau sering tidur di pelataran salah satu masjid di Tanjung Saba. Mendapati laporan seperti itu, "Dokter Warga" kemudian mendatangi lokasi. Di sini, tim kesehatan mendapati Chandra (67 tahun) tengah duduk dengan nafas berat.
"Pasien ternyata mengalami paru-paru kronik dan hilang ingatan, pasien kita bawa ke rumah keluarganya di Lubuk Kilangan," terang dr Sari.
Selain itu, pada tanggal 25 Februari, tim "Dokter Warga" juga mendapat laporan dari warga. Pasien Nurmaini dilaporkan mengalami pusing, tangan gemetar dan tidak bisa duduk. Nurnaini yang merupakan warga Gurun Laweh kemudian dibawa ke IGD Rumah Sakit dr Rasidin untuk mendapat perawatan intensif.
Kemudian di hari yang sama, diterima laporan dari warga bahwa Hanifan Malin Marajo (81 tahun), mengalami pusing, batuk dan lemas. Hanifan diketahui menderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Saat didapati di rumahnya, Hanifah disarankan untuk intensif berobat ke dokter spesialis paru.
Dr Sari Ramadhani menyebut, setiap laporan dari warga, pihaknya tidak membutuhkan waktu lama untuk bisa sampai di rumah pasien yang dituju. Paling lama, pihaknya sampai di lokasi sekitar satu jam. Tergantung jauh dekatnya lokasi.
"Paling cepat 15 menit kita sudah berada di rumah warga, tentunya kita ke lokasi bersama Lurah maupun Babinsa," ungkapnya.
Menangani warga yang sakit, sebanyak 8 dokter disiapkan Puskesmas Lubeg. Tim "Dokter Warga" selalu siap sedia 24 jam. Bagi warga yang membutuhkan "Dokter Warga" dapat menghubungi nomor telepon (0751) 765514 atau ke ponsel 081363305982.
Diketahui, "Dokter Warga" merupakan salah satu program unggulan Wali Kota Padang Fadly Amran bersama Wakil Wali Kota Maigus Nasir. Program ini merupakan layanan kesehatan gratis bagi warga Kota Padang yang ber-KTP Padang. Masyarakat dapat memanfaatkan layanan ini dengan melaporkan kondisi kesehatan mereka melalui kelurahan, puskesmas terdekat, atau melalui pemantauan aktif yang dilakukan oleh petugas kesehatan di wilayah.
Program ini diharapkan menjadi solusi efektif dalam mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat Kota Padang, khususnya bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan. Sehingga dapat terwujud program Padang sehat dan sejahtera.(charlie)
Bagikan
