Wakil Ketua DPRD Sumbar, Evi Yandri Rajo
Budiman serahkan bantuan saat safari Ramadhan pada pengurus Masjid Syarifatul
Ihsan, Berok Nipah, Kota Padang, Sabtu (15/3/2025) malam. (humasdprdsb)
PADANG, ANALISAKINI.ID--Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Evi Yandri Rajo
Budiman kembali mengunjungi masyarakat di masjid-masjid dalam rangka kegiatan
safari Ramadhan. Kali ini, Evi Yandri mengunjungi Masjid Syarifatul Ihsan,
Berok Nipah, Padang Barat, Kota Padang, Sabtu (15/3/2025) malam.
Saat itu, Evi Yandri juga menyalurkan
bantuan sebesar Rp 50 juta atas nama Pemerintah Provinsi Sumbar sebagai
bentuk dukungan untuk kemakmuran masjid. Kehadiran Wakil Ketua DPRD Sumbar dan
rombongan ini pun disambut antusias oleh masyarakat setempat.
Menurut Evi Yandri, program safari
Ramadhan ini selain ajang bersilaturahmi, juga menjadi sarana penyampaian
informasi yang dibutuhkan masyarakat.
"Ya, safari Ramadhan, selain
silaturahmi, tentu juga bagian memberikan informasi yang dibutuhkan masyarakat.
Mulai dari gubernur, pimpinan DPRD, sampai unsur forkopimda semua turun,"
kata Evi.
Dia juga menyampaikan sejumlah poin
tentang kondisi Kota Padang saat ini dari sisi gambaran penyakit masyarakat
yang kian marak.
Katanya, Forkompinda sebelum Ramadhan
meluncurkan program Zero Tawuran. Program ini pun menurutnya memang perlu
digalakkan, apalagi saat ini Kota Padang juga menjadi salah satu kota yang
marak tawuran. "Walaupun belum zero, sudah banyak pengurangan,"
tukuknya.
Evi pun miris dengan aktivitas tawuran
yang terjadi di Kota Padang. Dia pun menekankan bahwa untuk mencegah aksi
tawuran ini bukan saja tanggung jawab pemerintah, tapi sebetulnya perlu
antisipasi dari rumah.
"Semakin maraknya tawuran juga
karena kelalaian orangtua," katanya.
Evi juga menyampaikan, kelompok-kelompok
tawuran di Kota Padang juga makin bermunculan. Dari 20 kelompok pada 2020,
hingga saat ini kelompok tawuran di Padang sudah mencapai 80 kelompok.
"Yang memiriskan, anggotanya adalah
anak usia sekolah, belasan tahun. Malah yang putus sekolah tidak banyak. Mereka
ini ikut tawuran untuk gagah-gagahan," kata Evi.
Dia pun menekankan agar persoalan
tawuran ini bisa menjadi perhatian masyarakat, mulai dari rumah masing-masing. "Pastikan
anak di rumah pada malam hari dan setelah sahur. Jangan sampai jatuh korban dan
pelaku tawuran adalah keluarga kita," ujarnya.
Selain menyampaikan soal tawuran, Evi
Yandri pada kesempatan itu juga membicarakan soal peredaran narkoba di Sumbar
yang makin mengkhawatirkan. Apalagi katanya Sumbar kini berada di rasio
tertinggi secara nasional.
Menurutnya, semakin gencar peredaran
narkoba dan meningkatnya jumlah pemakai karena ketidaktahuan orangtua terhadap
narkoba itu sendiri.
"Orangtua banyak tidak paham dan
tidak tahu bagaimana bentuk dari narkoba itu. Ketidaktahuan ini membuat narkoba
sulit diberantas," kata Evi.
Apalagi menurut Evi, narkoba yang dikonsumsi generasi muda saat ini tidak saja barang yang sudah masuk dalam aturan hukum, tapi ada pula produk-produk lain atau obat-obatan yang malah disalahgunakan remaja.
"Narkoba itu berbahaya. Harus tahu
Seperti apa bentuk narkoba, agar tak terkecoh," ajaknya ke jamaah yang
memadati masjid.
Selain ketidaktahuan orangtua soal
narkoba, menurut Evi, kepercayaan diri berlebihan orangtua terhadap anaknya
juga membuat anak rentan masuk ke dalam pusaran penyakit masyarakat ini.
"Kepercayaan diri berlebihan ini
membuat orangtua membebaskan anaknya. Dibebaskan pulang pagi, pulang malam, dan
menjadi lengah ujung-ujungnya," kata Evi.
Selain itu Wakil Ketua DPRD Sumbar pada
Safari Ramadhan itu juga menyampaikan soal LGBT yang menurutnya juga sangat
berbahaya. "Adat Basandi Sarak, Sarak Basandi Kitabullah kini hanya jadi
filosofi bagi warga Sumbar. Ini harus jadi perhatian kita bersama,"
katanya. (n-r-t)