PADANG, ANALISAKINI.ID--Ketua DPRD Sumatera Barat, Drs. H.
Muhidi, menegaskan pentingnya menyampaikan aspirasi secara santun, beretika,
serta mengedepankan jalur dialog sebagai bentuk komunikasi yang konstruktif.
Hal itu disampaikan Ketua Muhidi menanggapi
aksi demonstrasi yang dilakukan mahasiswa di depan kantor Polda Sumbar pada
Senin (21/42025) lalu.
Menurut politisi PKS ini, demonstrasi
memang hak konstitusional setiap warga negara. Namun, dalam pelaksanaannya
harus tetap memerhatikan etika dan nilai moral.
“Ya, apalagi kita di Sumatera Barat
yang memiliki falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Maka
dari itu, kita semua harus saling menghargai,” ujarnya kepada media, Kamis
(24/4/2025).
Pernyataan tersebut disampaikan
Muhidi menanggapi situasi yang berkembang selama aksi mahasiswa berlangsung.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa
demonstrasi akan lebih efektif jika dilakukan dengan tema yang jelas dan tujuan
yang spesifik.
Selain itu, Muhidi juga menyayangkan sikap mahasiswa yang
menolak ajakan dialog dari Kapolda Sumbar saat aksi berlangsung.
Padahal, lanjutnya, dialog adalah
jembatan penting antara pemerintah dan generasi muda.
“Sayang sekali, kesempatan berdialog itu tidak dimanfaatkan,” imbuhnya.
Muhidi juga mengajak para mahasiswa
untuk menyampaikan aspirasi secara bijak. “Silakan berdemo, itu hak adik-adik
mahasiswa. Namun, kami di DPRD akan lebih mudah merespons jika aspirasi
disampaikan dengan terarah dan sesuai fungsi lembaga kami,” tegasnya.
Dia juga mengingatkan agar aksi
dilakukan dengan tetap menjaga etika, mengikuti prosedur yang berlaku,
menjunjung moralitas, dan memelihara ketertiban umum.
Dengan demikian, pesan yang ingin disampaikan bisa diterima
tanpa menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. (n-r)